Warta

Kedatangan Miyabi Bencana Bagi Umat Muslim

NU Online  ·  Rabu, 14 Oktober 2009 | 00:17 WIB

Jombang, NU Online
Kedatangan bintang film porno Maria Ozawa atau Miyabi mendapat penolakan dan kecamana diberbagai wilayah di Jatim. Tidak saja harus dikecam dan sekedar ditolak, sejumlah pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Jombang mewajibkan menolak bintang porno asal Jepang tersebut hadir di Indonesia.

Menurut KH Zulfikar Asad, pengasuh ponpes Darul Ulum, Rejoso, Jombang, sebagai ummat muslim sebenarnya menghormati setiap tamu merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Tetapi untuk tamu yang satu ini sangat berbeda karena akan ada tamu bernama Miyabi yang kondang dengan lebel artis porno papan dunia. Artinya kedatangan bintang asal negara matahari terbit ini wajib ditolak karena merupakan bencana bagi Umat Muslim.<>

"Apalagi negara kita ini sedang ditimpuk bencana alam berkali-kali. Kemudian sebagai negara terbesar umat muslimnya ini akan mendatangkan artis porno. Kedatangan artis inipun adalah bencana bagi ummat muslim, karenanya wajib hukumnya untuk menolak. Jangan ada bencana lagi," tegas Zulfikar Asad Selasa (13/10).

Dia menegaskan, bencana yang sudah tidak terhitung terjadi di Indonesia yang sudah menelan ribuan jiwa bangsa ini jangan ditambah-tambah dengan kemaksiatan yang dibungkus dengan dalil kesenian untuk mencari keuntungan dari bisnis yang dihasilkan manusia yang tidak berahlak. "Masak ditengah duka Miyabi datang untuk bersenang-senang. Hanya setan yang mau mendekat dengan bisnis ini," serganya.

Gus Ufik panggilanya mengaku, rencana kedatangan artis porno itu belum menjadi topik utama untuk dibahas di kalangan pesantren Jombang. Alasannya, hal itu sudah dibicarakan oleh orang-orang yang ada di pusat. Namun, dalam pembicaraan yang bersifat non formal, mereka sepakat untuk menolak.

Menanggapi hal yang sama salah satu santri ponpes Darul Ulum, Muhammad Dahlawi juga sepakat menolak bintang film porno itu. Alasanya bintang fil asal Jepang itu bertentangan dengan karakteristik bangsa Indonesia. Tidak suka fulgar dalam sek diluar nikah dan masyoritas penduduknya muslim. Karenanya kedatanganya wajib ditolak agar pemerintah memahami kemauan warga muslim yang mayoritas ini.

"Saat ini kami sudah melakukan konsolidasi dengan santri-santri lainnya. Yang pasti dalam waktu dekat ini kami akan turun jalan dengan isu menolak Miyabi ke Indonesia," kata santri asal Madura ini. (min)