Warta

Kenaikan Ongkos Penerbangan Haji 2010 tidak Wajar

NU Online  ·  Senin, 7 Juni 2010 | 22:31 WIB

Jakarta, NU Online
Kenaikan biaya penerbangan bagi jamaah haji tahun 2010 tidak wajar karena terjadi penurunan harga avtur menjadi sebesar 80 dolar per barel. Menurut Ade Marfuddin, Pimpinan Pusat Rabitha Haji Indonesia, seharusnya harga penerbangan yang mesti dibayar jamaah berpotensi dikurangi lagi sebesar 250 Dolar.

“Penerbangan begitu-begitu saja kenapa tidak turun,” katanya di Jakarta, Senin (7/6). Menurut Ade, guna mengantisipasi lonjakan harga avtur pada tahun 2010 pemerintah diimbau melakukan pembelian sejak awal sekalipun digunakan bulan November mendatang misalnya. />
Di samping itu, menurut dia pemerintah dapat menggunakan dana dari jasa uang jamaah baik yang berasal dari sukuk haji ataupun sisa uang penyelenggaraan haji. Apalagi penyelanggaraan ibadah haji disubsidi dari APBN sebesar Rp 174 miliar. “Seharusnya biaya lebih murah,” tegasnya.

Ade menambahkan, selain biaya penerbangan masih terdapat celah anggaran yang bisa ditekan seperti asuransi yang semestinya tidak ditanggung jamaah dan biaya rumah cadangan yang digunakan sebagai pemondokan di Mekkah. Menurut dia, pemerintah perlu mengkaji lebih lanjut efesiensi penyewaan rumah tersebut selama lima tahun terakhir. “Jika tidak efektif maka dihilangkan saja,” katanya

Meski demikian, Ade mengakui kenaikan yang terdapat di sejumlah komponen haji seperti pemondokan di Mekkah adalah sesuatu yang wajar, mengingat 60 persen lokasi berada di ring satu. Menurut dia, diperlukan standar baku terkait kenaikan biaya komponen sehingga sejalan dengan kualitas pelayanan. “Biaya naik kualitas lebih baik,” ungkapnya. (ful)