Warta
Ketua Komisi Fatwa MUI DKI KH Masyhuri Syahid Meninggal Dunia
NU Online · Senin, 5 November 2007 | 08:49 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta KH Masyhuri Syahid (74) tutup usia pada pukul 20.30 WIB, Ahad (4/11). Jenazah akan dikebumikan di pemakaman keluarga di Cirebon, Jawa Barat, Senin (5/11).
Sebelumnya, jenazah disalatkan terlebih dahulu pada pukul 11.00 WIB di masjid Al Ijtihad, Tebet Mas, Jakarta Selatan. "Baru nanti habis salat Dzuhur diberangkatkan ke cirebon," ujar salah seorang kerabat KH Masyhuri Syahid, Meti.<>
Diungkapkan Meti, pihak keluarga tidak menduga KH Masyhuri akan meninggal dunia. Tidak ada tanda-tanda sebab sebelum meninggal aktivitasnya sangat padat.
Dikatakan Meti, pada Minggu (4/11), Almarhum sempat menghadiri pernikahan kerabat, lalu siangnya menghadiri undangan anggota MUI KH Kholil Ridwan, sorenya Almarhum menengok seorang muridnya yang sakit dan malamnya sembat memberikan ceramah di masjid Al Ijtihad, Tebet Mas.
"Bapak baru bilang sakit saat di mobil pada sopir, katanya pusing," jelas
Meti.
Sempat dibawa ke RS Agung Manggarai, namun, ternyata KH Masyhuri Syahid yang juga mantan A’wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu telah menghembuskan nafas terakhir di perjalanan.
Anggota MUI Huzaimah T Yanggo Huzaimah juga mengaku kaget mendengar berita meninggalnya sahabatnya itu. "Seminggu sebelum Lebaran, kami rapat di komisi fatwa sebelum rapat terakhir Al-Qiyadah. Saat itu masih sehat. Saya ngobrol sebelum sidang membahas Al-Qiyadah," ungkapnya.
Di mata para tokoh MUI, Masyhuri adalah seorang ulama besar yang pandai dan ramah. Selain menjabat sebagai Ketua Umum MUI DKI, Masyhuri juga menjabat sebagai salah satu Ketua MUI pusat.
Sebelumnya, pada 1959 Masyhuri juga sempat mengenyam pendidikan di Al Azhar University studi Syariah di Mesir. "Beliau senior dari saya. Beliau juga salah satu pengurus perhimpunan alumni Timur Tengah di Indonesia," imbuh Huzaimah. (dtc/okz/rif)
Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta KH Masyhuri Syahid (74) tutup usia pada pukul 20.30 WIB, Ahad (4/11). Jenazah akan dikebumikan di pemakaman keluarga di Cirebon, Jawa Barat, Senin (5/11).
Sebelumnya, jenazah disalatkan terlebih dahulu pada pukul 11.00 WIB di masjid Al Ijtihad, Tebet Mas, Jakarta Selatan. "Baru nanti habis salat Dzuhur diberangkatkan ke cirebon," ujar salah seorang kerabat KH Masyhuri Syahid, Meti.<>
Diungkapkan Meti, pihak keluarga tidak menduga KH Masyhuri akan meninggal dunia. Tidak ada tanda-tanda sebab sebelum meninggal aktivitasnya sangat padat.
Dikatakan Meti, pada Minggu (4/11), Almarhum sempat menghadiri pernikahan kerabat, lalu siangnya menghadiri undangan anggota MUI KH Kholil Ridwan, sorenya Almarhum menengok seorang muridnya yang sakit dan malamnya sembat memberikan ceramah di masjid Al Ijtihad, Tebet Mas.
"Bapak baru bilang sakit saat di mobil pada sopir, katanya pusing," jelas
Meti.
Sempat dibawa ke RS Agung Manggarai, namun, ternyata KH Masyhuri Syahid yang juga mantan A’wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu telah menghembuskan nafas terakhir di perjalanan.
Anggota MUI Huzaimah T Yanggo Huzaimah juga mengaku kaget mendengar berita meninggalnya sahabatnya itu. "Seminggu sebelum Lebaran, kami rapat di komisi fatwa sebelum rapat terakhir Al-Qiyadah. Saat itu masih sehat. Saya ngobrol sebelum sidang membahas Al-Qiyadah," ungkapnya.
Di mata para tokoh MUI, Masyhuri adalah seorang ulama besar yang pandai dan ramah. Selain menjabat sebagai Ketua Umum MUI DKI, Masyhuri juga menjabat sebagai salah satu Ketua MUI pusat.
Sebelumnya, pada 1959 Masyhuri juga sempat mengenyam pendidikan di Al Azhar University studi Syariah di Mesir. "Beliau senior dari saya. Beliau juga salah satu pengurus perhimpunan alumni Timur Tengah di Indonesia," imbuh Huzaimah. (dtc/okz/rif)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua
