Jakarta, NU Online
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) Soetrisno Bachir, Senin, berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, asuhan KH Idris Marzuki.
Dalam kunjungan ke salah satu pesantren berpengaruh di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) itu, Soetrisno ditemani Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul.
<>Sementara Kiai Idris saat menyambut tamunya ditemani KH Anwar Iskandar, pengasuh Pondok Pesantren As Saidiyah, Jamsaren, Kediri yang juga tokoh Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).
Menurut Soetrisno, kedatangannya tersebut untuk bersilaturahmi dengan pengasuh dan warga pesantren sekaligus menghadiri acara sunatan massal yang digelar terkait peringatan 97 tahun pesantren Lirboyo.
"Sekaligus saya menjelaskan paradigma baru PAN sebagai partai terbuka," kata politisi asal Pekalongan, Jawa Tengah, tersebut.
Secara bergurau Soetrisno menyatakan, PAN bisa saja disebut kependekan dari "Partai Anak Nahdliyin". Sebab, kata dia, bapaknya sendiri nahdliyin (sebutan bagi warga NU, red).Â
Ditanya apakah dengan kunjungannya ke Lirboyo itu PAN ingin merangkul kalangan pesantren NU, mengingat beberapa waktu lalu ia juga mengunjungi sejumlah pesantren di Pasuruan ditemani Gus Ipul, Soetrisno dengan terus terang menyatakan setiap partai tentu ingin menggandeng pesantren.
"Dari dulu partai-partai juga mendekati pesantren. Tapi tentunya itu tergantung pada pesantrennya," kata Soetrisno.
Kiai Idris sendiri tersenyum mendengar pernyataan orang nomor satu PAN tersebut.   Dalam pertemuan dengan para kiai, kata Soetrisno, mereka membahas isu-isu nasional dan regional.
"Nah yang regional ini tentu saja soal Gus Ipul. Sebetulnya Gus Ipul ini kader PAN yang dititipkan di PPP," katanya. (ant/tob)
Terpopuler
1
Tanggapan Rais Syuriyah PCNU Pemalang atas Bentrok FPI dengan PWI-LS
2
Ini Doa Memasuki Bulan Shafar, Lengkap dengan Transliterasi dan Terjemahnya
3
Mustasyar PBNU Serukan Pentingnya Nahdliyin Jaga Pemahaman Islam Moderat di Masyarakat
4
PBNU Akan Luncurkan Penulisan Sejarah NU Jilid Pertama pada Peringatan Satu Abad Masehi 31 Januari 2026
5
Salah Kaprah Memaknai Uang Haram sebagai Rezeki
6
RMINU Jabar Dorong Pemprov Tindak Lanjuti Evaluasi Hibah Pesantren
Terkini
Lihat Semua