Ketum IPNU Terpilih Bertekad Kawal Pendidikan di Pesantren
NU Online · Sabtu, 27 Juni 2009 | 00:38 WIB
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang baru saja menggelar Kongres di Pesantren Al Hikmah, Brebes, Jawa Tengah, bertekad mengawal serius konsep pendidikan di lingkungan pesantren.
Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU yang terpilih dalam Kongres itu, Ahmad Syauqi, mengatakan, saat ini badan otonom NU lebih agresif dalam gerakan politik. Sehingga, konsep serta gerakan yang dilakukan hanya insidentil dan sekedar menguatkan posisi stuktur.<>
''Untuk itu, IPNU tidak ingin terjebak dalam masalah politik. Makanya, saya berharap ke depan, IPNU benar-benar mengawal masalah pendidikan yang menjadi bidang garapan kita,'' kata dia, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/6) kemarin.
Syauqi mengatakan, beberapa masalah yang diseriusi IPNU, di antaranya, pengawalan terhadap alokasi 20 persen APBN untuk pendidikan. Selain itu, IPNU juga akan menganalisis secara cermat konsep Badan Hukum Pendidikan (BHP).
''Langkah pertama kita akan menggelar pelatihan advokasi kebijakan pendidikan. Dengan pelatihan-pelatihan tersebut, IPNU akan tahu jelas permasalahan apa yang dihadapi dunia pendidikan dan berada pada posisi mana IPNU,'' katanya.
Dia mengakui, sampai saat ini gerakan IPNU belum terdengar meski segmentasinya sudah jelas. Untuk itu, katanya, dalam waktu dekat IPNU akan melakukan silaturrahim dengan Departemen Agama dan Departemen Pendidikan Nasional.
Langkah itu dilakukan untuk mengawal pendidikan di pesantren yang saat ini sedang menjadi perhatian banyak kalangan. Dengan berdialog dengan kedua lembaga tersebut, kata Syauqi, akan ditemukan kebutuhan seperti yang semestinya terpenuhi untuk mengembangkan pendidikan di dunia pesantren. (lan)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
3
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
4
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
5
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua