Khofifah: Jusuf Kalla Hadiri Kongres IPNU & IPPNU sebagai Wapres
NU Online · Senin, 22 Juni 2009 | 08:05 WIB
Kehadiran Jusuf Kalla untuk menutup rangkaian Kongres Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Brebes, Jawa Tengah, Selasa (23/6) besok, harus dilihat dalam kapasitasnya sebagai Wakil Presiden, bukan calon presiden.
Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, kepada wartawan usai berbicara di forum Kongres itu, Senin (22/6).<>
âSekarang, coba tanya panitia, apakah panitia mengundang Pak Jusuf Kalla sebagai wapres atau capres. Kata panitia, beliau diundang sebagai wapres. Maka, kehadiran beliau harus dilihat sebagai wapres,â ujar Khofifah menjawab pertanyaan wartawan terkait adanya isu rencana demonstrasi yang memrotes kehadiran Kalla sebagai bagian dari upaya politisasi terhadap NU.
Ketua Panitia Pelaksana Kongres IPPNU, Tri Murthiâah, yang mendampingi Khofifah pada kesempatan itu, juga membenarkan bahwa kehadiran Kalla dalam kapasitas sebagai wapres, bukan capres.
Khofifah menambahkan, semestinya sudah dapat dipahami bahwa kehadiran Kalla merupakan bentuk perhatiannya pelajar dan dunia pendidikan. Sebaliknya, IPNU dan IPPNU juga merasa diperhatikan oleh pemerintah. âEksistensi organisasi itu akan ada, salah satunya, kalau ada perhatian dari pemerintah,â tandasnya.
Ia meminta kepada pihak-pihak yang berencana menggelar unjuk rasa itu agar bisa berpikir jernih. Menurutnya, isu politisasi terhadap NU itu kurang tepat karena Kalla hadir di forum pelajar, bukan partai politik atau organisasi massa.
Diberitakan sebelumnya, beredar isu adanya massa tak dikenal yang akan menggelar demonstrasi menolak kedatangan Wapres, besok sore. Mereka menilai, kehadiran orang nomor dua di Indonesia itu merupakan upaya melibatkan NU dalam politik praktis. Pasalnya, Kalla, selain menjabat Wapres, juga capres yang diusung Partai Golkar dan Partai Hanura. (rif)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua