Warta

KUA Diharap Miliki Penyuluh Haji

Kam, 16 September 2004 | 12:28 WIB

Jakarta, NU Online
Pada setiap Kantot Urusan Agama, seharusnya memiliki tenaga penyuluh haji agar masyarakat mudah memperoleh akses informasi haji. Demikian disampaikan oleh Direktur Pembinaan Haji Departemen Agama RI   H.Abdul Chair,  usai memberi pengarahan pada acara Orientasi Penyuluhan dan Informasi Haji bagi petugas KUA se Jawa Tengah dan Yogyakarta, yang berlangsung  di Asrama Haji Yogyakarta, Rabu (15/9) kemarin.

Menurut Chair, selama ini banyak keluhan masyarakat yang masuk, menyatakan kurang berperannya KUA sebagai unit kerja terdepan Dep.Agama dalam memberikan informasi tentang perhajian. “Mereka juga dinilai belum banyak melakukan  sosialisasi  yang berkaitan dengan program dan kebijakan perhajian,” ucapnya.

<>

Contoh kasus, kata Chair, saat proses pendaftaran haji  2005 berlangsung, banyak calon haji yang terlambat mendaftar, karena informasi tidak sampai ke mereka. “Banyak calhaj datang ke KUA, tapi petugas KUA senidiri tidak mengetahui banyak tentang informasi haji,” katanya.

Abdul Chair berpendapat, penyiapan petugas penyuluh haji dapat direkrut dari lulusan fakultas dakwah IAIN yang diberi bekal khusus sebagai petugas penyuluh dan konsultan haji melalui pelatihan dan penataran yang memadai. “Adanya penyuluh haji, jelas sangat bermanfaat dan  membantu  penyiapan para calon haji, juga pembinaan pasca haji,”tuturnya.

Sementara itu, Kakanwil Depag Daerah Istimewa Yogyakarta, H.Ngatijan berpendapat penyelenggaraan orientasi ini, sangat bermanfaat bagi para kepala KUA dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.  Melalui kegiatan ini, secara langsung para kepala KUA diberi informasi tentang kebijakan, program dan rencana penyelenggaraan haji tahun 2005 yang sangat berguna dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

Selama ini di Yogyakarta, kata Ngtijan, ada persepsi yang keliru dari masyarakat. Jika  ingin menunaikan ibadah haji,  mereka datang ke KBIH dan yang menyelesaikan seluruh urusannya adalah KBIH itu sendiri. “Ini’kan keliru dan perlu diluruskan. Makanya sejak, saya menjadi Ka.Kanwil, peran Kandepag dan KUA ini akan saya tingkatkan dalam memberikan pelayanan haji,” ucapnya.

Seperti kasus, calhaj  yang mendaftar melalui KBIH Taruna Al Quran, akhirnya mereka tidak bisa berangkat. Persoalannya, karena para calhaj itu lebih percaya kepada KBIH ketimbang dengan jajaran Dep.Agama sendiri. Hal ini, kata Ngatijan, jangan sampai terulang lagi. “Karena para calhaj sebaiknya berkonsultasi dan mencari informasi melalui jajaran Depag, “ katanya.(MA/dpg)