Warta DUKUNG SERUAN PUASA PBNU

LDNU Sediakan Takjil Sepuluh Hari

NU Online  ·  Kamis, 18 Januari 2007 | 03:49 WIB

Jakarta, NU Online
Seruan PBNU menjelang tahun baru hijriyah 1428 yang diantaranya untuk berpuasa sunnah tasu’a dan asyura dan dimulai dengan puasa mutlaqah dari tanggal 1/10 Muharram mendapat dukungan penuh dari LDNU. Takjil atau buka bersama akan disediakan gratis selama 10 hari berturut-turut ppada  20-30 Januari.

Wakil Bendahara LDNU Khoirul Huda Wahid mengungkapkan bahwa seruan PBNU agar kita semakin mendekatkan diri kepada Allah dan menghindari segala perbuatan maksiat harus didukung penuh. “Ini merupakan bentuk keprihatinan kepada bangsa yang ditimpa musibah yang tak kunjung selesai yang tak mungkin diatasi oleh manusia kecuali atas bantuan Allah,” katanya ketika ditemui NU Online di kantor LDNU kemarin.

<>

Berbagai bencana, baik bencana alam yang terjadi di darat, laut maupun udara serta bencana sosial yang merusak masyarakat terjadi seolah tiada henti. Kedua bencana tersebut bisa terjadi secara terpisah atau bisa menjadi penyebab yang lainnya sehingga penyelesaiannya semakin susah. “Mudah-mudahan para pemimpin sadar akan tanggung jawabnya kepada rakyat kecil dengan menjadi pemimpin yang adil dan dengan adanya ulama yang baik,” tuturnya

Layaknya takjil yang diberikan selama puasa Ramadhan, menjelang maghrib akan diisi dengan ceramah dari berbagai ulama NU. Setelah itu makan takjil untuk membatalkan puasa dan dilanjutkan sholat Maghrib berjamaah. Baru kemudian makam bersama yang akan diikuti dengan istighotsah atau dzikir bersama serta tartil Qur’an.

Huda berharap buka puasa bersama tersebut dapat diikuti oleh sekitar 300-an orang seperti yang terjadi pada bulan Ramadhan. “Kita juga mengundang penduduk sekitar Gedung PBNU untuk terlibat dalam acara ini,” paparnya.

Ketua PBNU dalam berbagai kesempatan dalam mensosialisasikan seruan ini selalu mengutip ayat  al Qur’an bahwa bencana ini timbul karena kita durhaka seperti dalam firmal Allah dalam surat An Nahl ayat 112 yang berbunyi:

“Dan Allah memberikan contoh sebuah negeri yang aman tenteram, rizki yang melimpah dating di negeri itu dari segala tempat; kemudian penduduk negeri itu durhaka dan ingkar terhadap nikmat-nikmat Allah, maka Allah menimpakan pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang mereka perbuat sendiri” (Q.S. An-Nahl 112). (mkf)