LDNU Selenggarakan Shalat Tarawih ala Masjidil Haram
NU Online · Rabu, 12 Agustus 2009 | 08:15 WIB
Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (PP LDNU) akan menyelenggarakan shalat Tarawih dua puluh rekaat dengan membaca Al-Qur'an satu juz tiap malamnya. Sehingga diharapkan dapat khatam 30 juz selama sebulan.
Tarawih dengan metode ini, adalah sebagaimana yang dipraktekkan di Masjidil Haram. Demikian dinyatakan Ketua LDNU KH Nuril Huda kepada NU Online di Jakarta, Rabu (12/8). Menurutnya, kegiatan ini dilaksanakan demi syiar Islam di bulan Ramadhan.<>
"Shalat Tarawih 20 rekaat adalah amalan yang dilaksanakan di Masjidil Haram. Jadi tidak benar jika Tarawih 20 rekaat dikatakan sebagai tidak berdasar, atau hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengerti agama," terang Nuril.
Lebih lanjut, Nuril menjelaskan, Tarawih 20 rakaat kini semakin berkurang karena dua hal. Yakni pragmatisme dalam menjalankan ajaran agama, dan adanya tuduhan bid'ah oleh kelompok-kelompok lain.
"Banyak orang semakin ingin cepat selesai beribadah, sehingga memilih tarawih yang rekaatnya sedikit. Sementara beberapa lainnya menganggap Tarawih 20 rekaat adalah bid'ah. Padahal Tarawih 20 rekaat adalah sunnah," tandas Nuril. (min)
Terpopuler
1
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
2
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
3
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Khutbah Jumat: Meraih Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha
Terkini
Lihat Semua