Lion Jatuh, Muktamirin Panik

Boyolali, NU Online
Suasana rapat-rapat komisi yang tengah berlangsung alot tiba-tiba terusik sejenak!, pasalnya dikejutkan jatuhnya sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Lion yang dikabarkan mengangkut para muktamirin ke asrama Haji Donohudan Boyolali tempat berlangsungnya muktamar ke-31.

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan 539 dari Jakarta itu tergelincir ke luar landasan Bandara Udara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah, Selasa (30/11), sekitar pukul 18.15 WIB. Pesawat yang mengangkut 140 penumpang ini keluar dari landasan pacu dan nyelonong ke areal persawahan. Kondisi badan pesawat sendiri terbelah dua.

Situasi di Bandara Adi Sumarno Solo, malam ini diwarnai ketegangan. Banyak para penjemput yang belum bertemu dengan keluarga. bahkan beberapa orang tampak menjerit menangis karena tak menemukan keluarganya.

Haji Bakar Ali, Ketua Tanfidziah PWNU Riau yang menjadi penumpang menuturkan kepada NU Online di bandara, pesawat sebetulnya sudah mendarat dengan mulus. Namun sampai menjelang landasan pacu habis, laju pesawat tak berhenti, dan akhirnya menabrak dinding dan nyebur ke sawah.

"Saat itu saya melihat asap dalam pesawat, terus saya memecah kaca jendela. Penumpang yang lain banyak yang mengikuti. Terus saya melompat ke sawah," tutur Bakar Ali.

Penumpang lain bernama Ely melihat bagian pesawat bagian bawah retak akibat terperosok. "Pokoknya ngeri. Banyak orang menjerit," tambahnya. Salah seorang kru Lion Air mengatakan penumpang diperkirakan berjumlah 146 orang. "Beberapa orang yang mengalami luka serius telah dibawa ke RS Yarsi," tambahnya.

Saat ini istri Ketua PBNU Andi Djamaro juga ada dalam pesawat tersebut. Jalan menuju ke bandara ditutup oleh polisi. Namun keluarga dan wartawan yang meliput diizinkan masuk.
 
Sampai berita ini diturunkan sudah ada 7 orang korban meninggal di Rumah Sakit YARSIS  Solo dan kemungkinan masih banyak lagi. Beberapa korban di bawa ke beberapa rumah sakit di sekitar Solo. Sementara itu banyak rombongan dari muktamirin yang menuju bandara untuk memastikan apakah ada keluarganya yang berada di pesawat naas tersebut. (cih)