Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma'ruf Amin mengingatkan warga Nahdliyyin agar mewaspadai gerakan fundamentalisme Islam pada dua kutubnya. Baik fundamentalisme yang mengarah ke kiri yang maupun ke kanan. Menurut Ma'ruf, kedua-duanya sama-sama berbahaya bagi kelangsungan Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
"Jika dua kelompok ini terus menerus berusaha menancapkan kukunya di Indonesia, maka warga NU harus lebih waspada. Kedua kelompok ini sama-sama berbahaya bagi Nasionalisme dan dakwah Islam rahmatan lil'alamin," terang ma'ruf Amin kepada NU Online di Jakarta, Selasa (4/8).<>
Lebih lanjut, Ma'ruf Amin menjelaskan, Fundamentalisme ke kiri, berkehendak untuk meliberalkan pemahaman masyarakat mengenai Islam. Mereka berusaha memberangus Nasionalisme dan lebih memihak kepada pasar. Mereka menghendaki Islam dapat melegalkan apa pun, tanpa mengukur kemaslahatan bagi apa pun.
"Sementara fundamentalisme yang mengarah ke kanan dapat ditengarai delalaui penyebaran dakwah Islam dengan menggunakan pemaksaan dan kekerasan, seperti meledakkan tempat-tempat ramai dengan bom dan sebagainya. kedua-duanya dapat mengancam keutuhan bangsa," tandas Ma'ruf.
Kiai asal Banten ini juga menengarai, kedua kelompok akan terus berusaha melebarkan sayap-sayapnya kepada bangsa Indonesia. karenanya masyarakat dan para pemuka agama harus dapat melakukan tindakan preventif untuk mengantisipasinya. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua