Meski bagi masayarakat Muslim secara umum, makan di masjid Demak tidak kontroversial, namun bagi masyarakat tertentu di Demak, makam-makam di masjid Agung Demak tetap dianggap kontroversial.
Salah satu contoh makam yang kontroversial adalah makam Syekh Siti Jenar. Makam tokoh terakhir ini masih simpang siur keberadaannya. Bahkan sebagai catatan sejarah atau legenda pun, tokoh ini masih memunculkan kontroversi di tengah masyarakat.<>
"Walau pun banyak yang meyakini Syekh Siti Jenar dimakamkan di Cirebon, namun tak sedikit yang percaya bahwa guru spiritual Ki Ageng Pengging (Kebokenongo) yang juga tercatat sebagai cucu Raja Brawijaya V atau keponakan Sultan Fatah itu, dimakamkan di dalam Masjid Agung Demak," tutur maulana, salah seorang siswa madrasah aliyah yang berziarah ke Demak untuk mengisi waktu liburan, Selasa (29/6).
Memang cerita seperti ini, jamak di beberapa lapisan masyarakat tertentu. Terutama bagi para santri yang masih ngaji lakon, atau tirakatan. Namun tentu saja hal demikian dibantah oleh Pengurus Takmir Masjid Agung Demak, H Abdul Fatah.
Menurut Fatah, paham menyimpang dari Syariah Islam yang dijalani oleh Syeikh Siti Jenar, menjadikan Sultan Fatah dan Walisongo termasuk Sunan Kalijaga marah. Sehingga para Waliyullaah itu pun bermusyawarah, dan sepakat memberikan sanksi berupa hukuman mati bagi Syekh Siti Jenar.
”Bagaimana hukuman mati itu dilaksanakan, kami memang tidak begitu paham. Namun hukuman mati itu ditetapkan, karena Syekh Siti Jenar telah berlaku sebagaimana seorang sufi asal Baghdad bernama al-Hallaj yang telah menyamakan dirinya sebagai Tuhan, sehingga tidak boleh tidak harus dikenai hukuman mati,” tutur Fatah.
Sementara itu, R Wawid Widjanarko dari Kesepuhan Kadilangu menambahkan, pada masa hidupnya Syekh Siti Jenar belum pernah menapakkan kakinya di Kadilangu, yang sudah menjadi pengetahuan umum sebagai tempat tinggal Sunan Kalijaga.
"Terlebih sebagaimana tercatat dalam sejarah, Sunan Kalijaga merupakan salah satu anggota Walisongo yang paling menentang keberadaan Syekh Siti Jenar berikut ajaran ’sesat’-nya," tandas Wawid.
Meski sejarah resmi memang menyatakan Syeikh SitI Jenar tidak dimakamkan di Demak, bukan berarti para pendukung Syeik Siti Jenar hingga saat ini, berhenti mengunjungi Masjid Agung Demak. Mereka terus berduyun-duyun
berziarah ke Demak karena meyakini Makam Syeikh Siti Jenar ada di Lokasi masjid Agung Demak. (min)
Terpopuler
1
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
2
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua