Warta

Mardiyanto Gubernur Terpilih Jateng 2003-2008

NU Online  ·  Kamis, 24 Juli 2003 | 08:02 WIB

Jakarta, NU.Online
Pasangan Mayjen (Purn) Mardiyanto-Ali Mufiz di nyatakan menang dan  kembali memimpin Jawa Tengah (Jateng) periode 2003-2008. Mardiyanto menang dalam pemilihan gubernur Jateng dengan meraih 62 suara, di putaran pertama.

Kemenangan Mardiyanto diperoleh dalam pemungutuan suara dalam Rapat Paripurna Khusus Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur di gedung Berlian DPRD Jawa Tengah, Jl. Pahlawan, Semarang, Kamis (24/7/2003). Sidang dipimpin oleh M Hasbi, Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Partai Golkar. Sementara itu, Mardijo yang berpasangan dengan Hisyam Ali hanya mendapat 13 suara, Mayjen (pur) Slamet Kirbiantoro-Hisyam Ali mendapat 22 suara, sementara Hadi Pranoto-Djoko-Wahyudi yang diajukan Fraksi Amanat Nasional hanya mendapat satu suara. Satu suara dinyatakan rusak.

<>

Menurut sumber NU.Online Kemenangan Mardiyanto sendiri sudah diperkirakan sebelumnya. Ketika Mardiyanto sudah mendapatkan 50 suara, para pendukungnya sudah optimis akan memenangkan kursi gubernur.

Berdasarkan analisis  peta kekuatan, paket calon Mardiyanto-Ali Mufiz  disokong oleh FPDIP dan Fraksi PKB. Dari komposisi sementara, 34 dari anggota 42 anggota FPDIP akan mendukung Mardiyanto-Mufiz. Indikasi ini terlihat dari telah dikarantinanya 34 anggota FPDIP sebelum pemilihan. Sedangkan F-PKB diperkirakan solid mendukung Mardiyanto-Mufiz. Di F-PKB, selama ini belum terlihat ada anggotanya yang bermasalah. Apalagi, paket ini sebenarnya yang mencalonkan pertama kali adalah F-PKB. Dengan suara F-PKB yang berjumlah 16 suara, dengan koalisi FPKB dan FPDIP, maka Mardiyanto-Mufiz sudah mendulang sebanyak 50 suara.

Namun jumlah suara ini belum tentu aman. Untuk memenangkan, si calon harus mendapatkan suara 50% plus 1. Karena itu, untuk memastikan menjadi gubernur Jateng, karena jumlah anggota DPRD Jateng 99 orang, maka Mardiyanto tinggal menambah satu suara saja. Dan penambahan suara ini, tidaklah sulit. Sokongan buat Mardiyanto akan datang dari Fraksi Partai FGolkar (FPG) atau Bila tidak dari FPG, Mardiyanto bisa jadi mendapat limpahan suara dari Fraksi TNI/Polri.

Dengan dilatarbelakangi satu almamater dengan Mardiyanto yang berasal dari TNI, maka diperkirakan suara FTNI/Polri akan mendukung calon gubernur pilihan DPP PDIP ini. FTNI/Polri memiliki 10 suara. Dengan tambahan suara dari FPG dan FTNI/Polri tentu suara Mardiyanto sudah sangat besar.

Pendukung mardijo ngamuk, foto mega dibakar

Setelah mengetahui Mardiyanto menang, ratusan Satgas dan simpatisan  PDI Perjuangan, Jawa Tengah, pendukung setia Mardijo pukul 12.00 WIB mengamuk dengan cara membakar foto Megawati Soekarnoputri serta atribut partai, karena kecewa "jagonya" (Mardijo) tidak terpilih menjadi gubernur Jateng periode 2003-2008.

Pembakaran yang dilakukan ratusan pendukung setia Mardijo tersebut dilakukan di halaman Panti Marhaenis (markas PDIP) di Jl Brigjen Soediarto Semarang. Akibat kejadian tersebut arus lalu lintas di Jl Brigjen Soediarto tepatnya di depan Panti Marhaenis menjadi tersendat, karena hampir separoh jalan dipenuhi pendukung Mardijo.
       
Selain foto Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, pakaian satgas, kaos, Kartu Tanda Anggota (KTA), dan gambar Kepala Banteng Mencereng juga ikut dibakar.
       
Menurut anggota kader Departemen Organisasi PDI Perjuangan Jateng, Ganjar Nuhono Putra, aksi merupakan luapan emosi dan kekecewaan massa PDI Perjuangan terutama pendukung Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Mardijo setelah kalah dalam pemilihan gubernur Jateng.

Menurut anggota kader Departemen Organisasi PDI Perjuangan Jateng, Ganjar Nuhono Putra, aksi merupakan luapan emosi dan
kekecewaan massa PDI Perjuangan terutama pendukung Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Mardijo setelah kalah dalam pemilihan
gubernur Jateng. Ia mengatakan, kekalahan Mardijo dalam pemilihan Gubernur itu, karena akibat campur tangan dari DPP PDIP yang tidak merestui Mardijo untuk menjadi Gubernur.
       
"Ratusan pendukung Mardijo yang ada di sini sepakat untuk keluar dari PDI Perjuangan dan tetap  akan ikut Mardijo pindah ke partai lain, jika perlu Golput sekalipun kami siap," ungkapnya. Ia menceritakan, andil Mardijo dalam membesarkan PDI Perjuangan Jateng ini cukup besar. "Bahkan jika tidak ada Mardijo Panti Marhaenis ini tidak akan megah berdiri seperti sekarang ini," ujarnya.

Aksi kekesalan massa satgas tersebut berlangsung hanya di halaman Panti Marhenis, sementara nampak disekitar lokasi aparat keamanan berjaga-jaga untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.(Ant/dtk/Kd-JT/Cih)