Jakarta, NU Online
Masalah air dan perairan sebagai salah satu elemen penting dalam kehidupan tak bisa ditangani secara parsial, kata Ketua LIPI Prof Dr Umar A Jennie pada peluncuran buku "Tranformasi Kebijakan Pengelolaan Air" di Jakarta, Senin.
Masalah ini perlu ditangani secara terpadu, kolaboratif, multidisplin, lintas sektoral dan bervisi panjang, sementara pendekatan parsial hanya akan memberikan pengertian sempit dan tidak mampu memberikan jawaban fundamental bagi upaya penyelamatan air bagi kepentingan bersama, katanya pada peluncuran buku "Transformasi Kebijaksanaan Sumber Daya Air.
<>Menurut dia, pengelolaan air tidak hanya menyangkut masalah hidrologi, namun juga menyentuh aspek ekonomi, sosial dan tradisi budaya. "Masalah pengelolaan air telah semakin bergeser dari semula lebih menekankan pendekatan struktural ke pendekatan nontruktural," katanya.
Pendekatan struktural, ujar dia, lebih menekankan pada manajemen sumberdaya air melalui pendirian bangunan air, sedangkan pendekatan nonstruktural bersifat menyeluruh, mulai dari tata ruang di hulu sungai hingga seluruh Daerah Aliaran Sungai (DAS)-nya, termasuk pula perilaku manusia dan introduksi teknologi.
Menurut Umar, dengan mengacu pada falsafah air sebagai faktor pemersatu, berbagai potensi konflik berbasis sumber daya air dapat diupayakan menjadi potensi bersama.
Sementara itu, pakar air LIPI, Peter E Hehanusa, mengatakan UU Sumber Daya Air (SDA) yang baru saja disahkan telah memiliki sebuah tranformasi yang bersifat mendasar dalam landasan filosofi pengelolaan air.
"Falsafah yang semula hanya mengelola air, kini teleh bergeser menjadi pengelolaan sumber daya air, fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomis," katanya. Tetapi UU SDA tersebut di mata Peter tetap memiliki sejumlah kelemahan, termasuk kurangnya pembahasan mengenai kebutuhan air lingkungan dan transfer air maya.
Buku "Tranformasi Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air" menguraikan sejumlah pemikiran baru tentang perlunya melakukan perubahan mendasar dalam mengelola air. Untuk mengubah kondisi tersebut diperlukan adanya transformasi kebijakan yang terkait dengan banyak aspek ekosistem.
Selain buku "Tranformasi Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air" Pusat Penelitian Limnologi LIPI yang saat ini dipimpin oleh Dr Gadis Sri Haryani juga meluncurkan buku "Katalog Sungai Jilid I" yang berisi data dan informasi penting tentang sungai dan seluruh daerah alirannya (DAS) sebagai suatu kesatuan.
Data tentang enam sungai yang disajikan dalam buku tersebut antara lain meliputi Sungai Citarum, Bengawan Solo, Asahan, Citanduy dan Progo. Kedua buku tersebut mendapat dukungan dari International Hydrological Plan dari UNESCO.(red)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
3
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
4
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
5
Gencatan Senjata Israel-Hamas
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua