Warta

Masdar: Dakwah Harus Berbudaya

NU Online  ·  Ahad, 29 Agustus 2010 | 00:35 WIB

Jakarta, NU Online
Dalam menyebarkan dan mengembangkan ajaran-ajaran Islam ke tengah-tengah masyarakat, seorang dai harus memiliki pengetahuan mengenai kebudayaan masyarakat. Dai yang menggunakan pola budaya dalam mendakwahkan nilai-nilai agama akan lebih mudah diterima masyarakat dibandingkan dengan mereka yang tidak menghargai kebudayaan setempat.

Demikian dinyatakan Rois Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas'udi ketika menyampaikan materi dalam Pelatihan Dai VI Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) di Gedung PBNU, Sabtu (28/8). Menurut Masdar, berbagai ajaran Islam pun diwarnai oleh budaya masyarakat.<>

"Kita mengenal manasik haji misalnya. Ini adalah bentuk ibadah yang dilakukan untuk napak tilas perjuangan Adam sebagai manusia pertama dan Ibrahim sebagai bapak dari para pembawa agama," terang Kiai Masdar.

Karenanya, lanjut Kiai Masdar, Umat Muslim Indonesia juga harus pula diajarkan mengenai nilai-nilai Islam dengan pendekatan budaya. Agar Islam sebagai agama juga mengakar dalam setiap gerak masyarakat Indonesia.

"Kita tentu tidak ingin Islam menjadi agama yang dimusuhi oleh sekelompok masyarakat lain karena Islam digunakan untuk memusuhi tetangga atau masyarakat yang tidak seide," tandas Masdar. (min)