Menteri Muda Luar Negeri AS, Nicholas Burns, Selasa (27/3), mengungkapkan bahwa masih terbuka kemungkinan upaya diplomasi untuk mengatasi ketegangan antara Iran dan komunitas internasional kaitannya dengan program pengayaan uraniumnya.
Kepada harian Financial Times, Burns mengatakan bahwa AS “telah dengan sabar membantu menciptakan koalisi internasional yang besar ini,” mengacu pada keputusan Dewan Keamanan PBB pada Sabtu lalu untuk menjatuhkan sanksi kepada Iran atas ambisi nuklirnya.<>
“Saya kira, kita masih punya waktu untuk bekerja,” ungkap Burns kepada harian bisnis tersebut.
Menurutnya, diplomasi akan berhasil jika diimbangi dengan kesabaran dan ketekunan. Karena itu, tambahnya lagi, upaya diplomasi ini masih mungkin untuk dimainkan.
Burns juga mengatakan bahwa saat ini ”Iran secara internasional berada dalam posisi yang tidak menguntungkan,” mengingat lima anggota tetap DK (AS, Inggris, China, Rusia, Perancis) plus Jerman mendesak Iran untuk menghentikan aktivitas uraniumnya yang disinyalir sebagai langkah untuk pembuatan senjata nuklir.
Pihaknya mengatakan bahwa kepemimpinan Iran bukanlah “sebuah rezim yang monolitik,” namun suatu pemerintahan yang didalamnya banyak pihak menginginkan perundingan guna mencari solusi terbaik krisis nuklir Iran. (dar)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi Muhammad dan 5 Tugas Kenabian
2
Khilaf dan Kurang Cermat, PBNU Minta Maaf Telah Undang Peter Berkowitz
3
Kesejahteraan Guru Terancam, Kemendikdasmen Hanya Dapat 7% dari Rp757 Triliun Anggaran Pendidikan
4
Khutbah Bahasa Jawa: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw
5
Mabes TNI Minta Masukan PBNU soal Rencana Pemindahan Makam Pahlawan Nasional ke Daerah Asal
6
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
Terkini
Lihat Semua