Kondisi cuaca dan iklim Arab Saudi yang berbeda dengan kondisi di tanah air menjadi kendala tersendiri bagi jamaah haji dari Indonesia. Jika tidak hati-hati, perbedaan cuaca dan iklim ini akan mengganggu kesehatan para jamaah.
"Pada musim haji nanti suhu udara di Makkah sejuk atau agak dingin. Sedangkan Madinah lebih dingin, tetapi kelembapannya sangat rendah," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan (Depkes) Tjandra Yoga Aditama dalam pers release-nya, Ahad (18/10).<>
Menurut Tjandra, kondisi ini dapat menyebabkan jalan nafas dan tenggorokan kering dan kulitnya mudah pecah-pecah sehingga menimbulkan rasa sakit. Selain itu bibir dan kulit juga bisa menjadi kering dan pecah-pecah serta rawan dehidrasi (tubuh kekurangan air).
"Karena itu, jamaah dianjurkan untuk sesering mungkin minum air hangat dan menggunakan pelembab, terutama saat di Madinah," saran Tjandra.
Selain itu jamaah juga disarankan mengenakan masker yang dibasahi air. Jika tidak ada keperluan, jamaah sebaiknya tetap tinggal di pondokan. Jika harus bepergian, mereka dianjurkan selalu membawa air minum dan berupaya untuk tetap berada di tempat yang teduh.
"Jika udara sangat dingin, gunakan jaket atau selimut selama berada di luar pondokan," tambah Tjandra. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
5
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua