Sumenep, NU Online
Meski telah diinstruksikan secara nasional agar pimpinan kepolisian di seluruh tingkatan meningkatkan kewaspadaan, namun Masjid-masjid di Mapolres tetap terbuka untuk masyarakat. Salah satunya adalah masjid di Mapolres Sumenep, Jawa Timur.
Di dalam Mapolres Sumenep terdapat masjid, yakni Masjid Walisongo. Pihak polres tidak sedikitpun berencana melarang masyarakat umum untuk melakukan ibadah di Masjid Polres. "Ibadah itu kan urusan dengan Yang di Atas. Kami tidak boleh ikut campur. Kami hanya masuk ke komandonya," ujar Kapolres Sumenep AKBP Susanto, Rabu (20/04).
/>
Menurut Susanto, pasca terjadinya insiden bom bunuh diri di Mapolres Cirebon, Jawa Barat, Jum'at, (15/04) lalu, Polres Sumenep memang meningkatkan kewaspadaan. "Jadi kami ini statusnya siaga. Ada kejadian gak ada kejadian, kami harus siaga, harus siap," kata Susanto.
Selain itu, papar Susanto, pihaknya juga melakukan maping (pemetaan) terhadap potensi kerawanan. "Jajaran intelejen kami yang melakukan maping kerawanan. Itu sebagai bentuk antisipasi kami," tegasnya.
Lebih lanjut Susanto menjelaskan, selain aktivitas di luar, pengawasan aktivitas warga yang akan masuk ke Mapolres Sumenep maupun mapolsek jajaran juga ditingkatkan.
"Ini untuk menghindari hal-hal tak diinginkan, jangan sampai kasus bom bunuh diri di Mapolres Cirebon Kota terulang lagi," ungkapnya.
Susanto juga berharap warga Sumenep mendukung jajarannya dalam mendeteksi kemungkinan adanya aksi teror.
"Kalau ada aktivitas warga yang mencurigakan, atau ada temuan benda yang mencurigakan, silakan laporkan pada kami. Kerja sama masyarakat dan Kepolisian ini memang harus dilakukan," pungkasnya. (ful)
Meski telah diinstruksikan secara nasional agar pimpinan kepolisian di seluruh tingkatan meningkatkan kewaspadaan, namun Masjid-masjid di Mapolres tetap terbuka untuk masyarakat. Salah satunya adalah masjid di Mapolres Sumenep, Jawa Timur.
Di dalam Mapolres Sumenep terdapat masjid, yakni Masjid Walisongo. Pihak polres tidak sedikitpun berencana melarang masyarakat umum untuk melakukan ibadah di Masjid Polres. "Ibadah itu kan urusan dengan Yang di Atas. Kami tidak boleh ikut campur. Kami hanya masuk ke komandonya," ujar Kapolres Sumenep AKBP Susanto, Rabu (20/04).
/>
Menurut Susanto, pasca terjadinya insiden bom bunuh diri di Mapolres Cirebon, Jawa Barat, Jum'at, (15/04) lalu, Polres Sumenep memang meningkatkan kewaspadaan. "Jadi kami ini statusnya siaga. Ada kejadian gak ada kejadian, kami harus siaga, harus siap," kata Susanto.
Selain itu, papar Susanto, pihaknya juga melakukan maping (pemetaan) terhadap potensi kerawanan. "Jajaran intelejen kami yang melakukan maping kerawanan. Itu sebagai bentuk antisipasi kami," tegasnya.
Lebih lanjut Susanto menjelaskan, selain aktivitas di luar, pengawasan aktivitas warga yang akan masuk ke Mapolres Sumenep maupun mapolsek jajaran juga ditingkatkan.
"Ini untuk menghindari hal-hal tak diinginkan, jangan sampai kasus bom bunuh diri di Mapolres Cirebon Kota terulang lagi," ungkapnya.
Susanto juga berharap warga Sumenep mendukung jajarannya dalam mendeteksi kemungkinan adanya aksi teror.
"Kalau ada aktivitas warga yang mencurigakan, atau ada temuan benda yang mencurigakan, silakan laporkan pada kami. Kerja sama masyarakat dan Kepolisian ini memang harus dilakukan," pungkasnya. (ful)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua
