MoU dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Sosial
NU Online · Kamis, 8 April 2010 | 10:36 WIB
Upaya pemberdayaan Muslimat NU kepada warganya terus digalakkan melalui kerjasama dengan berbagai fihak. Dalam peringatan Harlah ke-64 yang digelar di Jakarta hari ini, sekaligus ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Sosial
Penandatanganan ini dilakukan disela-sela acara seremoni harlah, dilakukan oleh Menteri Pertanian Suswono dengan Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dan kemudian oleh Menteri Sosial Salim Segaf al Jufri.<>
Khofifah menjelaskan kerjasama dengan kedua kementerian ini berfokus pada pemberdayaan ekonomi bagi Muslimat NU. “Untuk menteri pertanian diarahkan pada pemberdayaan perempuan pedesaan sedangkan untuk menteri sosial diarahkan pada perempuan miskin,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Suswono menjelaskan sektor pertanian memegang peranan penting karena menyediakan bahan pokok bagi masyarakat, sekaligus menyerap tenaga kerja terbesar.
Sektor pertanian saat ini menghadapi tantangan berat, terkait dengan adanya perubahan iklim yang bisa merugikan para petani karena berubahnya siklus pertanian. Ia juga mengusulkan adanya diversifikasi pangan karena adanya perubahan iklim ini agar tidak terjadi ketergantungan pada beras, tetap tersedia bahan pokok lainnya.
“Perlu dilakukan diversifikasi pangan, yang merupakan tantangan dari perubahan iklim karena air untuk pertanian bisa kurang sehingga kita tak mesti makan nasi,” tandasnya.
Untuk pemberdayaan para petani, saat ini pemerintah telah mencanangkan Gapoktan atau gabungan kelompok tani. Melalui lembaga ini, seluruh kekuatan yang dimiliki oleh petani dalam kelompoknya digabungkan untuk menggerakan kelompok. Dalam hal ini, pemerintah bisa memberikan bantuan yang jumlahnya dapat mencapai 100 juta per desa.
Upaya pemberdayaan lain yang dilakukan adalah melalui Lembaga Mandiri Mengakar di Masyarakat (LM3) yang berisi kegiatan pendidikan dan keterampilan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini melakukan pemberdayaan SDM dan penguatan kelembagaan, terutama pesantren untuk yang beragama Islam.
Sementara itu, Salim Segaf Al Jufri menjelaskan upaya pengentasan kemiskinan melalui Program Keluarga Harapan bagi keluarga sangat miskin yang saat ini jumlahnya mencapai 800 ribu rumah tangga. Program ini difokuskan pada upaya peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan.
Ia menjelaskan, kondisi keluarga menentukan nasib bangsa ini ke depan. Jika ingin baik, hal ini harus dimulai dari kondisi keluarga yang baik.
“Kita perlu memperkuat ketahanan dan ini tergantung pada kondisi keluarga di rumah,” paparnya.
Program lain yang dilakukan oleh Kementerian Sosial adalah upaya untuk mengeliminir adanya anak jalanan yang saat ini masih banyak berkeliaran di berbagai kota. Ia berharap tahun 2011 mendatang, Indonesia sudah bersih dari anak jalanan. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua