Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pamekasan mengimbau agar seluruh warga tetap menjaga keutuhan bersama pascapemilu. Pesta demokrasi 9 April lalu itu diharapkan tidak menjadi pemicu adanya perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat.
Demikian disampaikan Sekretaris MUI Pamekasan Alwi Beik kepada wartawan, Ahad (12/4). Menurut dia, keutuhan dan kebersamaan tidak boleh dirusak oleh kepentingan sesaat dalam pemilu.<>
"Hubungan silaturrahmi lebih besar artinya daripada ekses kepentingan sesaat pemilu. Ini yang harus dipahami oleh seluruh warga dalam bermasyarakat," ujarnya.
Atas dasar itulah, semua pihak diminta harus legawa melihat kenyataan pascapemilu. Soal kalah menang, kata Alwi, merupakan hal biasa dalam konteks demokrasi. Karena demokrasi salah satunya diukur dari pemilu, maka semua pihak memang harus mengikuti tahapan pemilu dengan benar. Tidak ada satu pun yang dihalalkan merusak tatanan bermasyarakat hanya karena ekses pemilu.
"Itu sebabnya, pascapemilu semua pihak yang sempat berbeda pendapat diharapkan rukun kembali. Bagaimana pin juga pemilu juga mengajari kita semua agar bisa berpikir positif. Sebab, kita diajak memilih figur yang tepat sebagai wakil di dewan," tandasnya.
Sekalipun dalam perjalanannya pascapemilu ada persoalan, terutama persoalan hukum, MUI mengimbau agar tetap dipercayakan kepada para penegak hukum. (min)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua