Direktur Eksekutif LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia) DIY, Tridjoko W Murti, mengatakan seminggu yang lalu LPPOM MUI Pusat meneliti kandungan fliter rokok yang diduga mengandung unsur babi.
''Kami mendapat informasi dari Jakarta bahwa LPPOM MUI Pusat ada program sedang meneliti filter rokok yang diduga ada unsur babi. Penelitian ini dilakukan sudah seminggu yang lalu, tetapi belum ada hasilnya,'' kata Tridjoko di Jakarta, Rabu (14/4).<>
Informasi bahwa filter rokok mengandung unsur babi bersumber dari hasil penelitian di Sidney, Australia. Setelah itu, LPPOM MUI diperintahkan oleh Majelis Ulama Indonesia untuk meneliti rokok yang memakai filter. Biasanya, rokok yang ada filternya itu merupakan rokok impor dan rokok yang dibuat oleh pabrik-pabrik besar. Sementara, rokok yang diproduksi oleh perusahaan kecil seperti rokok kretek umumnya tidak pakai filter.
''Di LPPOM MUI DIY kami belum rapat secara khusus untuk membahas mengenai hal ini,'' ujarnya seperti dilansir Republika Online.
Namun, dia menambahkan, kalau secara ilmiah bisa dimengerti kalau di filter rokok itu ada unsur haemoglobin babi. Karena sifat haemoglobin itu untuk menangkap senyawa tertentu agar menempel di nikotin.
Dimungkinkan, kalau pada filter rokok mengandung haemoglobin babi. Karena sifat haemoglobin itu menangkap senyawa tertentu, sehingga diharapkan racun dari nikotin menempel di haemoglobin. (ful)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
3
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
4
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
5
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
6
Alokasi 44 Persen Anggaran Pendidikan untuk MBG Tuai Kritik, Disebut sebagai Kesalahan Besar Pemerintah
Terkini
Lihat Semua