Muktamar ke-32 NU kali ini dinilai sarat dengan intervensi dari pihak luar. Mantan wakil sekjen PBNU, Masduki Baidlowi, menilai Muktamar kali ini sarat dengan upaya yang dilakukan pihak luar untuk mengacak-acak NU.
''Muktamar kali ini tak ubahnya seperti Muktamar Cipasung. Yakni, sangat kuat intervensi pihak luar untuk mengacak-acak organisasi NU. Caranya, pihak luar itu menuduh seakan-akan bahwa pengurus PBNU sekarang ini dalam bekerja dan bertindak tidak menggunakan prinsip-prinsip khittah. Juga pihak-pihak yang melakukan tuduhan itu seakan akan lebih murni dalam menjaga prinsip-prinsip khittah dari pengurus PBNU yang sekarang,'' jelas Masduki, Rabu (24/3).<>
Menurut Masduki, tuduhan itu dimaksudkan untuk mempengaruhi cabang-cabang dan wilayah yang mempunyai hak suara saat pemilihan kepengurusan PBNU di ajang akhir muktamar nanti. ''Cara lainnya, kekuatan pihak luar yang ingin mengacak-acak internal NU dengan mendatangkan tim-tim sukses dari bupati-bupati ke arena muktamar. Ada oknum pejabat tinggi yang menelepon gubernur-gubernur agar menyukseskan pasangan calon tertentu yang sudah mendapat restu dari atas,'' ungkapnya.
Menurut Masduki, banyak kader dan pimpinan parpol yang diterjunkan ke arena muktamar untuk memenangkan pasangan calon atau kandidat yang sudah mendapat restu dari atas dalam proses pemilihan. Bahkan, tudingnya, kekuatan pihak luar itu juga tak segan-segan mengerahkan massa melakukan demo dengan tujuan melakukan pembunuhan karakter terhadap kepemimpinan di PBNU yang sekarang.
''Intervensi pihak luar ini sangat berbahaya dan membahayakan masa depan NU. Karena tujuan mereka hanyalah bersifat pragmatis dan demi kepentingan sesaat lainnya dengan mengatasnamakan khittah 1926,'' tandasnya. (min)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
3
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
4
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
5
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua