Muktamirin Menitikkan Air Mata Saat Pembacaan Shalawat Badar
NU Online · Selasa, 23 Maret 2010 | 09:03 WIB
Beberapa peserta muktamar atau Muktamirin yang mewakili pengurus cabang dan wilayah NU seluruh Indonesia sempat menitikkan air mata saat pembacaan shalawat badar. Shalawat ini dilantunkan setelah pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh seorang qari' internasional.
Shalawat badar sebenarnya dimaksudkan sebagai salawat perang, namun dengan irama khas NU yang menggetarkan kalbu dan di tengah ribuan jamaah yang menghadiri pembukaan Muktamar ke-32 di gedung Celebes Convention Center (CCC) Makassar, Selasa (23/3) itu, kontan beberapa di antara peserta muktamar tak bisa menahan air mata.
/>
Sedianya sang qari' melantunkan terlebih dahulu bacaan shalawat badar itu, namun pada saat dibacakan "Shalatullah salamullah ala thaha rasulillah," muktamirin tak kuasa untuk langsung melantunkan shalawat itu bersama-sama.
Sebelumnya muktamirin juga sempat membacakan shalawat badar pada saat beberapa tokoh NU memasuki ruangan muktamar. Shalawat badar juga dilantunkan pada saat Presiden SBY memasuki ruangan.
Dalam tradisi NU, shalawat badar memang mempunyai banyak fungsi. Di tengah forum muktamar, pada saat pembahasan memanas dan tak terkontrol, biasanya ada yang berinisiatif membacakan shalawat badar, dan forum pun tenang kembali. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua