Purwakerta, NU Online
Kembali ke alam, itulah salah satu upaya untuk menyelamatkan para petani dan alam itu sendiri dari ekspolitasi yang dilakukan oleh pabrik pupuk, pestisida dan pembibitan sehingga petani bisa mandiri.
“Natural farming atau pertanian organik adalah upaya untuk menggunakan sumberdaya yang ada lingkungan sekitar, tanpa tergantung pada fihak lain,” tutur Ketua PBNU H. Abas Mu’in kepada NU Online, Rabu.
<>Di Purwokerta, saat ini ia telah melakukan pembinaan pada 12 kelompok tani, peternak dan usaha perikanan dengan teknologi alternatif dengan basis segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya.
Konsep ini juga mengintegrasikan antara pertanian dan peternakan karena keduanya saling melengkapi satu sama lain. Pertanian bisa menghasilkan bahan pakan untuk ternak sedangkan kotoran dari unggas dapat digunakan untuk pupuk.
Meskipun demikian, pembinaan kepada para petani harus dilakukan agar usaha mereka dapat terus berkembang, termasuk pemberian akses pasar produk organik yang mereka miliki. Jika dahulu beras organik dikirim ke Jakarta, kini mereka tak perlu jauh-jauh menjualnya, bahkan untuk pasar lokal pun sudah kewalahan.
Kesadaran terhadap kelebihan produk organik ini telah menyebar ke masyarakat sehingga walaupun harganya sedikit lebih, mahal, mereka tetap memburunya demi alas an kesehatan. “Kita setiap bulannya membutuhkan 3 ton beras organik, namun kami tidak mampu melayaninya,” tukasnya. (mkf)
Terpopuler
1
Tanggapan Rais Syuriyah PCNU Pemalang atas Bentrok FPI dengan PWI-LS
2
Ini Doa Memasuki Bulan Shafar, Lengkap dengan Transliterasi dan Terjemahnya
3
Mustasyar PBNU Serukan Pentingnya Nahdliyin Jaga Pemahaman Islam Moderat di Masyarakat
4
PBNU Akan Luncurkan Penulisan Sejarah NU Jilid Pertama pada Peringatan Satu Abad Masehi 31 Januari 2026
5
Salah Kaprah Memaknai Uang Haram sebagai Rezeki
6
RMINU Jabar Dorong Pemprov Tindak Lanjuti Evaluasi Hibah Pesantren
Terkini
Lihat Semua