Dalam konteks berbangsa dan bernegara, NU berperan sebagai organisasi masyarakat yang memperkuat pondasi sosial masyarakat. Seberapapun maju sebuah negara, tetapi jika tidak didukung oleh masyarakat sipil, akan mengalami kehancuran.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj ketika menerima rombongan dari Departemen Pertahanan Republik Singapura di Gedung PBNU, Rabu (29/9).<>
Dalam hal ini, NU tidak bergerak pada tataran politik praktis, tetapi pada konteks politik kebangsaan atau high politic.
“Kedudukan NU lebih mulia daripada partai politik. Ketika NU mengkritik pemerintah, ini bukan dalam konteks oposisi, ketika NU mendukung pemerintah, bukan dalam konteks koalisi,” katanya.
Mengingat NU tidak bergerak pada tataran politik praktis, maka warga NU dibebaskan memilih partai politik apa saja yang sesuai dengan hati nuraninya.
Kang Said berharap antara Indonesia dan Singapura terjalin kerjasama yang erat karena banyak persoalan kawasan seperti keamanan, ketenteraman, kesjahteraan, yang harus diselesaikan bersama antara negara-negara yang berada di kawasan tersebut. (mkf)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
Kesejahteraan Guru Terancam, Kemendikdasmen Hanya Dapat 7% dari Rp757 Triliun Anggaran Pendidikan
3
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
4
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
5
Khutbah Bahasa Jawa: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw
6
Khilaf dan Kurang Cermat, PBNU Minta Maaf Telah Undang Peter Berkowitz
Terkini
Lihat Semua