Warta

NU Telah Mengalami Banyak Kemajuan

NU Online  ·  Senin, 14 April 2003 | 11:00 WIB

Jakarta, NU Online,Dalam acara silaturrahmi warga NU di hotel Sari Pan Pasifik Jakarta pada hari Minggu 13 April 2003, KH Hasyim Muzadi mengungkapkan bahwa NU selama ini telah mengalami banyak kemajuan dalam banyak hal, baik struktural maupun kultural.

Secara struktural lembaga, badan otonom, dan lajnah yang ada sudah mulai hidup. Mereka mulai banyak melakukan kegiatan yang dapat mensejahterakan umat dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam Nahdlatul Ulama. Lakpesdam telah dipercaya oleh banyak lembaga asing untuk melakukan penelitian dan pengembangan masyarakat ataupun acara istighosah yang sekarang rutin dilakukan setiap hari Rabu setiap akhir bulan oleh LDNU merupakan salah satu contoh kecil disamping kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan oleh lembaga NU, seperti koperasi yang sekarang berjumlah lebih dari 100 dan rumah sakit yang di kelola oleh Muslimat NU.

<>

Secara kultural, saat ini NU berusaha meningkatkan tali persaudaraan dalam tiga bentuk, ukhuwah nahdliyyah, ukhuwah Islamiyah, dan ukhuwah wathoniyah. “Dalam ukhuwah nahdliyyah kita telah berhasil meningkatkan persaudaraan dengan para ulama dari seluruh Indonesia dan juga telah berhasil memperbaiki hubungan dengan para ulama NU dari Aceh” katanya. “Mereka sebenarnya merupakan pengikut madzhab Imam Syafi’I, akan tetapi kita mengalami kesulitan komunikasi dengan mereka” tambahnya.

NU juga telah berusaha mengembangkan potensi ekonomi dengan mendirikan pabrik rokok, industri kelapa sawit, ataupun usaha agrobisnis lain untuk mendukung pembiayaan organisasi NU. “Kita berusaha untuk mandiri” Ungkap KH Hasyim Muzadi. “Tangan di atas lebih baik daripada tangan dibawah, dan kita harus memulainya dari sekarang karena selama ini NU selalu dalam posisi dibawah” tambahnya.

Dalam kaitan dengan ukhuwah Islamiyah, NU telah mulai bisa menjalin hubungan dengan beberapa organisasi Islam garis keras. Dengan adanya kamunikasi yang lebih baik, dimungkinkan untuk saling memahami perbedaan pandangan dan pendapat yang terjadi antara berbagai organisasi Islam yang ada di Indonesia. KH Hazyim Muzadi mengatakan “NU harus merupakan organisasi yang dapat mempertemukan kepentingan semua golongan”.

NU juga berhasil mengembangkan hubungan yang baik antar agama. NU berusaha memperbaiki citra Islam yang cenderung negatif dengan banyaknya publikasi yang merugikan agama Islam dalam kaitan dengan terorisme internasional maupun domestik. “Namun demikian hubungan ini tidak boleh menyangkut hal yang berkaitan dengan akidah dan syariah” ungkap KH Hasyim Muzadi untuk menanggapi kekhawatiran terhadap batasan hubungan yang jelas dengan agama lain.

Kunjungan ke Vatikan, sebagai pusat agama Katolik dan Jenewa, sebagai pusat agama Protestan merupakan upaya memperbaiki komunikasi antar agama dan sebagai upaya untuk mengusahakan perdamaian dunia yang saat ini rusak akibat serangan Amerika ke Irak dengan pendekatan keagamaan. “Kita akan segera berkunjung ke Jerman untuk membahas nasib Irak pasca perang ini”, ungkap KH Hasyim Muzadi dalam pidatonya.

Selain usaha untuk memperkenalkan perdamaian dunia, dalam safarinya ke berbagai negara, NU juga memperkenalkan diri pada berbagai organisasi atau pemerintahan di Eropa. Perkenalan ini paling tidak telah membawa hasil dengan adanya penawaran  beasiswa kepada 14 orang mahasiswa dan 10 orang santri NU dari Inggris untuk untuk belajar di sana (Mkf)