Warta

Obama Hentikan Teknik Interograsi Teroris Era Bush

NU Online  ·  Sabtu, 18 April 2009 | 09:02 WIB

Washington, NU Online
Teknik interogasi kejam terhadap tahanan teroris yang dilegalkan semasa George W. Bush, tak akan diteruskan oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Janji itu dilontarkan oleh presiden berdarah Afro-Amerika tersebut ketika dia membeberkan empat memo rahasia taktik interogasi CIA. Di bawah pemerintahannya, dia ingin mengakhiri bagian kelam dari sejarah AS itu.

Dalam kalimat yang dikutip Daily Mail, Jum'at (17/4), ''Saya siap mengakhiri teknik yang dijelaskan dalam memo.''<>

Dalam memo tersebut Bush mengizinkan intelijen menelanjangi, waterboarding (mencelupkan ke air), menempatkan di sel sempit dan dingin, menampar, melarang tahanan tidur, juga tidak memberi mereka makanan.

Penyiksaan keji itu terpaksa dibeber Obama setelah ditekan oleh LSM American Civil Liberties Union. Jika memo teknik penyiksaan tersebut tak diungkapkan, mereka mengancam akan membawanya ke jalur hukum.Selain menyiksa secara fisik, petugas juga diperkenankan melakukan penyiksaan secara psikologis. Seperti yang dilakukan CIA pada salah satu tersangka teroris yang takut pada serangga. Mengerti kelemahan tahanan itu, justru dia diteror dengan cara dimasukkan ke kotak berisi ulat bulu.

Diumumkannya empat memo rahasia Bush itu memunculkan kritikan karena menjadi preseden buruk. Salah satunya dilontarkan Michael Hayden, mantan petinggi CIA semasa Bush. Dikatakannya, bahwa agen rahasia Amerika Serikat sekarang akan lebih ketakutan. Juga, agen rahasia asing akan enggan berbagi informasi karena tidak ada jaminan kerahasiaan bakal abadi.

Meski teknik keji interogasi tahanan tidak lagi diperkenankan, pemerintahan Obama tidak akan menyeret para perwira intelijen yang melakukannya, sepanjang mereka bersandar pada legalitas.

''Bagaimanapun, kita harus melindungi identitas mereka sewaspada mereka melindungi keamanan kita. Dan kita harus percaya bahwa mereka dapat melaksanakan tugas mereka,'' tutur Obama.

Sejak 2001 -sesudah serangan mematikan 11 September, sebanyak 28 tersangka teroris dilaporkan telah menerima kekerasan selama interogasi yang dilakukan CIA. Kekerasan itu menjadi legal berkat memo Bush. Memang dalam Konvensi Jenewa sudah ada larangan penyiksaan terhadap tahanan, namun mantan presiden dari Partai Republik itu beranggapan bahwa aturan tersebut tidak berlaku bagi tahanan teroris seperti jaringan Al Qaidah. (JP)