Warta

PBNU: Negara Harus Dijalankan dengan Pancasila

NU Online  ·  Rabu, 19 Mei 2010 | 10:42 WIB

Yogyakarta, NU Online
Kehidupan politik dalam negeri diharap tidak hanya bersandar pada logika dan kepentingan diri sendiri, Melainkan harus dijalankan dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Sebab bangsa akan terjebak ke dalam pusaran anarkisme jika warga negara tidak berhasil mengakui hak bernegara warga lainnya seperti telah diamanahkan oleh Pancasila.

Demikian dikatakan oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) As'ad Said Ali, dalam pidatonya sebagai pembicara kunci di sarasehan nasional Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Lahir Pancasila, di gedung pusat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (19/5).
/>
"Inilah pentingnya kita kembali peduli kepada Pancasila, melaksanakan komitmen-komitmennya dan menegakkan prinsip kewargaan. Bangsa ini dinilai akan terjerumus kedalam anarki jika gagal menemukan formula pluralisme," katanya.

Hal tersebut, diungkapkannya, dilatarbelakangi keprihatinan terhadap merosotnya semangat nasionalisme dan pengetahuan kewargaan masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Sejak reformasi, katanya, masyarakat sedang mengalami perubahan radikal. ''Reformasi telah menghantarkan bangsa kita pada dunia baru yang sama sekali berbeda,'' ujarnya.

Yakni dunia yang terbuka dan liberal, ditengah sebuah arus yang disebut globalisasi. Perkembangan dan pengaruh kapitalisme transnasional pun, lanjutnya, menjadi kian kokoh dan meluas, menggantikan kapitalisme negara.

"Pertanyannya, lalu bagaimana nasib nasionalisme," tanyanya. (min)