Kehidupan politik dalam negeri diharap tidak hanya bersandar pada logika dan kepentingan diri sendiri, Melainkan harus dijalankan dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Sebab bangsa akan terjebak ke dalam pusaran anarkisme jika warga negara tidak berhasil mengakui hak bernegara warga lainnya seperti telah diamanahkan oleh Pancasila.
Demikian dikatakan oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) As'ad Said Ali, dalam pidatonya sebagai pembicara kunci di sarasehan nasional Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Lahir Pancasila, di gedung pusat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (19/5).
/>
"Inilah pentingnya kita kembali peduli kepada Pancasila, melaksanakan komitmen-komitmennya dan menegakkan prinsip kewargaan. Bangsa ini dinilai akan terjerumus kedalam anarki jika gagal menemukan formula pluralisme," katanya.
Hal tersebut, diungkapkannya, dilatarbelakangi keprihatinan terhadap merosotnya semangat nasionalisme dan pengetahuan kewargaan masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Sejak reformasi, katanya, masyarakat sedang mengalami perubahan radikal. ''Reformasi telah menghantarkan bangsa kita pada dunia baru yang sama sekali berbeda,'' ujarnya.
Yakni dunia yang terbuka dan liberal, ditengah sebuah arus yang disebut globalisasi. Perkembangan dan pengaruh kapitalisme transnasional pun, lanjutnya, menjadi kian kokoh dan meluas, menggantikan kapitalisme negara.
"Pertanyannya, lalu bagaimana nasib nasionalisme," tanyanya. (min)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua