Warta

PCI NU Malaysia Menggalang Dana untuk Pembangunan Markaz

Rab, 29 Februari 2012 | 10:45 WIB

Kuala Lumpur, NU Online
Peringatan Maulid Rosul yang dilaksanakan oleh PCI NU Malaysia pada Ahad tanggal 26 Februari lalu berjalan cukup khidmat dan meriah. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 1500 warga NU di Malaysia diadakan di Payajaras Sungai Buluh, salah satu ranting PCI NU Malaysia.

Acara dimeriahkan oleh beberapa group shalawat antara lain group dari ranting Payajaras, group Shalawat Balakong dan Gambus. Lantunan-lantunan shalawat yang ditampilkan membuat suasana acara serasa diselenggarakan di Indonesia.
<>
Selain dihadiri oleh Katib Aam PBNU KH Malik Madany, acara juga dihadiri oleh anggota Dewan Undangan Negeri (Parlemen di Malaysia) Sungai Buloh.

Ahmad Mu’idi dalam sambutannya mensosialisasikan tentang telah resminya status hukum PCI NU Malaysia, sekaligus menyampaikan beberapa rancangan program yang akan dijalankan NU ke depannya.

Mu’idi juga menyampaikan setelah NU diiktiraf menjadi Pertubuhan atau mendapatkan status hukum dari pemerintah Malaysia, kepengurusan sekarang sangat optimis dapat mewujudkan markaz (sekretariat), di mana pada kepengurusan sebelumnya rencana ini sudah dimulai. Markaz ini nantinya tidak hanya berfungsi sebagai sekretariat NUCIM, namun lebih pada pusat dakwah dan pendidikan bagi masyarakat Muslim Indonesia di Malaysia, khususnya warga Nahdlatul Ulama.

Di tengah sambutannya, Ketum PCI NU Malaysia meminta kepada para jama’ah berpartisipasi dalam pembangunan markaz. Kemudian diiringi lantunan shalawat Mu’idi mulai memberikan isyarakat kepada pengurus lain untuk menyebarkan kotak amal, sebagai tanda penggalangan dana untuk Markaz di periode kepengurusan sekarang mulai digalakkan lagi.

Hasil penggalangan dana dalam acara tersebut setelah dirupiahkan terkumpul Rp. 6.224.000,-. Bendahara PCI NU Malaysia, H. Nasihin menyatakan hasil dari penggalangan dana dalam acara ini sangat membanggakan, bukan hanya dari jumlahnya namun lebih kepada apresiasi para warga untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan markaz ini.

“Perlu diketahui, pada kepengurusan sebelumnya melalui distribusi kupon dana yang terkumpul hampir mencapai 15 juta rupiah,” tutur Nasihin.

Sementara KH Malik Madany MA (Katib Am Syuriah PBNU) memberikan tausiyah dalam acara ini. Dalam tausiyahnya beliau menyampaikan bahwa tidak ada perbedaan antara masyarakat Indonesia maupun Malaysia dalam hal menjalin ukhuwah. Apalagi masyarakat kita sama-sama Muslim. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk selalu mempererat dan mengokohkan tali persaudaraan meskipun kita berbeda negara.

Lebih mendalam Katib Aam PBNU ini mengupas lebih dalam tentang Dzikir. “Dzikir dibagi menjadi dua bentuk, yaitu dzikir ritual seperti ibadah shalat, mengaji dan puasa. Sementara dzikir yang ke dua adalah dzikir aktual. Dzikir aktual dimaknakan dengan pola hidup manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, perkawanan dan pekerjaan”.

Sementara Kiai Liling Sibromalisi, Rais Syuriyah PCI NU Malaysia, menyampaikan rasa syukur yang mendalam. Karena beliau menilai bahwa semenjak memiliki status badan hukum yang jelas antusias warga terhadap NU sekarang ini semakin tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya orang yang membantu mensukseskan acara ini, dan mulai menanyakan prosedur untuk menjadi anggota organisasi.

“Tidak hanya itu, untuk acara pelantikan dan pengajian akbar yang akan dihadiri oleh KH. Said Aqil Siroj pada 29 Maret 2012 nanti, tiga ranting seperti Balakong, Gombak, dan Kg. Pandan bersedia menjadi penyelenggara. Hal tersebut tentu berpengaruh terhadap psikologis pengurus. Dan menjadi faktor motivasi bagi kepengurusan untuk lebih bersemangat dalam memajukan organisasi NU di Malaysia ini”, tutur Kiai Liling.



Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Umar Halim