Pemukim Yahudi dan Palestina Bentrok di Jerusalem Timur
NU Online · Kamis, 13 Mei 2010 | 14:08 WIB
Bentrokan terjadi, Rabu malam, antara puluhan orang Palestina dengan pemukim Yahudi yang didukung oleh pasukan polisi Israel di Jerusalem timur, kata beberapa saksi mata Palestina. Saksi mata tersebut mengatakan kerusuhan meletus ketika pasukan polisi Israel menutup daerah di kota tua di Ras al-Amoud, Jerusalem timur, dan mengizinkan pemukim Yahudi menyelenggarakan prosesi sambil mengibarkan bendera Israel.
Mereka menambahkan meskipun peserta proses mengibarkan bendera Israel, proses pemukim Yahudi tersebut dimulai dari bagian barat kota itu dan sampai ke Gerbang Damaskus, di bagian timur kota tersebut --yang dihuni oleh orang Palestina. Pemuda Palestina melemparkan batu ke arah pemukim Yahudi dan pasukan polisi, yang membalas dengan menembakan peluru karet dan gas air mata dalam upaya membubarkan warga Palestina dan membuka jalan secara paksa buat peserta prosesi pemukim Yahudi.<>
Tak ada laporan mengenai korban cedera, kata saksi mata. Pemukim Yahudi yang ikut dalam apa yang disebut "proses bendera" dijadwalkan menghadiri upacara tarian dengan mengibarkan bendera Israel di Gerbang Damaskus, dan kemudian berjalan mengitari Masjid Al-Aqsha setelah melewati jalan Sultan Suleiman dan gerbang lain yang mengarah ke masjid tersebut.
Israel dan Palestina terlibat sengketa mengenai Jerusalem. Israel menganggap kota itu sebagai ibu kota abadi negara Yahudi, sementara Palestina ingin bagian timur kota tersebut --yang diduduki oleh Israel pada 1967-- menjadi ibukota negara masa depan mereka. (syf)
Terpopuler
1
Suami Alami Lemah Syahwat, Apa Hak Istri dalam Islam? Ini Penjelasan Fiqih Lengkapnya
2
Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
3
Gus Yahya: Warga NU Harus Teguh pada Mazhab Aswaja, Tak Boleh Buat Mazhab Sendiri
4
Kisah Levina, Jamaah Haji Termuda Pengganti Sang Ibunda yang Telah Berpulang
5
Guru Besar Ushul Fiqih UIN Raden Intan Ungkap Nilai-Nilai Pancasila dalam Tahlilan
6
Refleksi Hari Buku Nasional 2025: Meneguhkan Tradisi Literasi Pesantren
Terkini
Lihat Semua