Penelitian Berperan Penting dalam Pengembangan Pendidikan Karakter
NU Online · Rabu, 14 Desember 2011 | 10:01 WIB
Bandung, NU Online
Penelitian dan pengembangan (Litbang) memiliki peran sangat penting dalam pengembangan pendidikan karakter dan budaya bangsa yang tengah digalakkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Kepala Badan Penelitian daan Pengembangan Kemdikbud, Prof Dr Khairil Anwar Notodiputro kepada NU Online Rabu di Bandung mengatakan, pengembangan pendidikan karakter dan budaya dilakukan berdasarkan kajian, dan analisis mendalam untuk menanamkan kembali nilai-nilai budaya dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
<>
"Pengembangan pendidikan karakter dan budaya melalui pendidikan diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan tantangan bangsa baik pada masa kini maupun pada masa mendatang," kata Khairil.
Prof Khairil yang juga mantan Dekan Sekolah Pascasarjana IPB mengatakan, untuk memperkuat pendidikan karakter dan budaya bangsa, Balitbang Kemdikbud pada Minggu hingga Selasa (13/12) menghelat "Kampanye Nasional Hasil-hasil Penelitian, Pemikiran dan Pengembangan Pendidikan" di Bandung.
Seminar Kampanye Nasional tersebu sebagai upaya memublikasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang meliputi indikator makro pendidikan, roadmap penelitian kebijakan pendidikan, Renstra Balitbang Kemdikbud 2010-2014, polling kebijakan pendidikan, maupun produk-produk lainnya kepada para pemangku kepentingan. Dengan demikian hasil-hasil penelitian, pemikiran dan pengembangan pendidikan diharapkan dapat dimanfaatkan oleh end user (pengguna akhir).
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menghasilkan berbagai dokumen yang bisa digunakan sebagai bahan pengambilan kebijakan baik di tingkat pusat maupun daerah dan satuan pendidikan untuk meningkatkan pengelolaan pendidikan secara efektif, efisien, dan akuntabel.
Kegiaatan ini dibuka oleh Prof Khairil Answar selaku Kepala Balitbang, mewakili Mendikbud Prof Dr Mohammad Nuh DEA pada Minggu malam, yang diikuti sebanyak 250 orang peserta yang berasal dari dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota, rektor/dekan/dosen perguruan tinggi, praktisi pendidikan, pemerhati dan komunitas peduli pendidikan, kementerian pendidikan dan kebudayaan, serta kementerian terkait lainnya.
Pada Kampanye Nasional ini, sejumlah topik dijadikan sebagai materi diskusi, yaitu "Pendidikan Karakter dalam Praktik", "Ujian Nasional antara Harapan dan Kenyataan", "Menakar Pencapaian Pembangunan Pendidikan", "Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK (talk show dan tayangan)", "Renstra Balitbang Kemdikbud", "Roadmap Penelitian Kebijakan", dan "Polling Kebijakan Kemdikbud".
Seminar Kampanye Nasional menghadirkan sejumlah pakar sebagai narasumber, yakni Dra Diah Harianti, M.Psi (Kapuskurbuk), Dr Bambang Indriyanto (Kapuslitjak), Prof Dr Dasim Budimansyah (UPI), Dr (HC) Popong Otje Djundjunan (Komisi X DPR RI), Dr Hari Setiadi, MA (Kapuspendik), Prof Djemari Mardapi (BSNP), Ph.D, Prof Dr Suparno (Rektor Universitas Negeri Malang), Prof Dr Sunaryo Kartadinata, M.Pd (Rektor UPI), dan Ferdiansyah (Komisi X DPR RI), Dr Abdul Ghofar (Kepala PDSP), Prof Dr Ace Suryadi, M.Sc (UPI), Prof Sugiyono (UNY), Itet Tridjajati Sumaryanto, MBA (Komisi X DPR RI), Dr Ir Ari Santoso, DEA, dan Dr Ir Hetifah, MP (Komisi X DPR RI).
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ahmad Fahir
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua