Perkawinan Mahal, Pernikahan Massal jadi Solusi di Pakistan
NU Online · Kamis, 17 November 2011 | 10:49 WIB
Karachi, NU Online
Akhir pekan lalu menjadi momentum paling emosional dalam hidup Zahira Bibi. Mimpinya terwujud saat menyaksikan dua putrinya menikah di sebuah upacara pernikahan massal di Sialkot, Pakistan.Â
Setelah suaminya meninggal 10 tahun silam, Zahira selalu sibuk memikirkan cara menikahkan putrinya ketika tumbuh dewasa. Tanpa suaminya, ia merasa tak paham dengan cara mengatur dan menggelar upacara pernikahan dua putrinya. Â <>
Bersama puluhan pasangan lainnya, dua putrinya menikah di bahwa aturan Dewan Hindu Pakistan. "Saya menikahkan dua anak perempuan pada upacara pernikahan massal ini tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Jika harus mengatur pernikahan sendiri, itu sangat mahal," katanya.Â
Perkawinan menjadi urusan mahal untuk sebuah keluarga di negara-negara berkembang seperti Pakistan. Sebab, tradisi setempat mengharuskan adanya mas kawin dan puluhan hadiah, yang biasa diberikan kepada pengantin pria oleh keluarga pengantin wanita.
Tak hanya di Sialkot, pernikahan serupa juga berlangsung di kota Karachi, Pakistan. Dalam acara tersebut, sebanyak 80 pasangan mengikat janji dalam ikatan perkawinan.Â
Redaktur : Syaifullah Amin
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
3
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
4
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
5
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
6
Alokasi 44 Persen Anggaran Pendidikan untuk MBG Tuai Kritik, Disebut sebagai Kesalahan Besar Pemerintah
Terkini
Lihat Semua