Perlu Reformulasi Hubungan Syuriyah dan Tanfidziyah
NU Online · Jumat, 26 Maret 2010 | 00:01 WIB
Kesan kekurangharmonisan yang terjadi dalam hubungan antara jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU dikemukakan sejumlah perwakilan PWNU. Pengurus PWNU Sumatera Utara, misalnya menangkap kesan seolah-olah kedua lembaga itu belum sinergis.
“Kita menangkap kesan, semoga kesan ini salah. Sinergi syuriyah-tanfidziyah belum berjalan secara maksimal,” ujarnya perwakilan PWNU Sumatera Utara di forum Muktamar ke-32 NU di Asrama Haji Sudiang, Kamis malam (24/3).<>
Diharapakan ke depan keduanya bersinergi dan mempunyai ritme gerakan yang sama.
“Harapannya bisa saling seiring, kecepatannya sama,” ujarnya sambil menyebut terima kasih atas upaya dan kesungguhan PBNU membantu korban gempa di Sumut.
Sementara dalam bahasa lain, PWNU Kalimantan Selatan melihat perlu adanya reformulasi pola hubungan syuriah dan tanfidziyah.
“Kerja sama syuriah dan tanfidziyah perlu direformulasi, syuriah menjadi apa, tanfidziyah menjadi apa,” ujarnya.
“Satukan ulama cerdaskan umat, satukan visi dan misi,” demikian dinyatakan pengurus PWNU Sulawesi Selatan yang melihat kenyataan hubungan syuriah dan tanfidziyah yang terkesan tidak harmonis. (yus)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
3
Rais 'Aam PBNU Ajak Umat Islam Tanggapi Masa Sulit dengan Ilmu
4
Ketua PBNU Nilai BPKH Penting Tetap sebagai Lembaga Independen
5
Tidak Hanya Pelajar, BGN juga Targetkan MBG Menyasar Ibu Hamil dan Menyusui
6
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
Terkini
Lihat Semua