Perlu Segera Disepakati Kriteria Penetapan Awal Bulan
NU Online · Selasa, 10 Agustus 2010 | 15:13 WIB
Kementerian Agama bersama ormas-ormas Islam perlu menyepakati kriteria penetapan awal bulan dalam kalender Qamariyah atau Hijriyah. Jika tidak maka kemungkinan perbedaan awal bulan Ramadhan, Syawal atau Dzulhijjah bisa dihindari.
“Perlu ada kriteria bersama yang didasarkan pada pemahaman astronomi dan pijakan ilmiah yang benar,” kata Thomas Djamaluddin dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang mengikuti sidang itsbat di kantor Kementerian Agama Jakarta, Selasa (10/8) malam.<>
Pihaknya menyatakan lega dengan adanya laporan rukyat di 4 empat lokasi rukyat karena posisi ketinggaian hilal awal Ramadhan ini masih sangat sulit untuk dirukyat.
“Namun untuk awal Syawal 2012 dan awal Ramadhan 2013 dan 2014 masih ada kemungkinan berbeda. Kalau kriteria awal bulan tidak dirumuskan dan tidak kita sepakati maka kita akan terus dihadapkan dengan perbedaan,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh perwakilan Persis, Jam’iyah Washliyah, Muhammadiyah dan NU. Persis dan Jam’iyah Washliyah bahkan meminta pihak Kementerian Agama untuk memanggil kelompok masyarakat yang sudah berpuasa pada Selasa (10/8).
“Mohon kepada Kementerian Agama RI untuk memberikan pencerahan kepada mereka. Kalau berdasarkan hisab hisab maka perlu dijelaskan hisab yang mana. Kalau rukyat mungkin juga rukyatnya tidak betul karena tidak didukung oleh ilmu,” kata perwakilan Persis.
Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghazali Masroeri menyatakan, upaya penyatuan kriteria penentuan awal bulan Hijriyah sudah dilakukan beberapa kali oleh NU dan beberapa ormas yang didukung oleh Kementerian Agama dan pihak-pihak terkait.
Menteri Agama Suryadharma Ali mengaku gembira karena telah ada keinginan ormas-ormas Islam untuk menyatukan kriteria awal bulan. Ia mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi pertemuan dengan ormas-ormas dan kelompok msyarakat untuk duduk bersama menyepakati satu kriteria penetapan awal bulan. (nam)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua