Warta

Pesma Al-Hikam Malang Ekspansi ke UI Jakarta

Kam, 18 Desember 2003 | 01:36 WIB

 

Jakarta, NU Online
Pengasuh Pesantren Mahasiswa (Pesma) Al-Hikam Malang, KH Hasyim Muzadi mengemukakan, pihaknya akan melakukan ekspansi dan mendirikan Pesma serupa di Jakarta yang kemungkinan berlokasi di belakang Universitas Indonesia (UI).

<>

"Kalau Pesma di Malang termasuk Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’had Al-Hikam berhasil, kami akan segera membuka di Jakarta terutama dikawasan UI, karena sasarannya adalah mahasiswa dan dosen UI," kata Hasyim Muzadi disela-sela peresmian STAI Ma’had Al-Hikam di Malang, Rabu.

Dikatakannya, lima sampai 10 tahun mendatang generasi muda harus mampu tampil beda dengan generasi sebelumnya dan mampu bersaing dengan siapapun sekalipun lulusan pesantren. "Oleh karenanya kalau di Malang Sukses dan disusul Jakarta, kami juga berharap upaya ini menjadi pilot project bagi pengelola pesantren lainnya," tegasnya.

Menurut Hasyim Muzadi, selama ini lulusan pondok pesantren hanya dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan salaf (agama secara tradisional) semata sehingga sulit untuk ditransformasikan pada masyarakat modern. Karena itu pihaknya akan memberi bekal bagi mahasiswa dengan bahasa yang mudah diterjemahkan di kalangan masyarakat.

Sementara itu Pesma Al-Hikam yang kini juga memiliki kampus STAI yang diresmikan oleh Menteri Agama Said Agil Husein Almunawar yang itu mempunyai fasilitas lab komputer lengkap, lab bahasa dan perpustakaan digital sumbangan dari Menag serta tenaga pengajar sebanyak 22 orang, 10 diantaranya doktor.

Menurut pengelola STAI Ma’had Al-Hikam Kasui Saiban, saat ini sudah ada 20 orang mahasiswa lulusan dari berbagai Ponpes seperti Situbondo, Kediri, Lamongan, Blitar dan Pasuruan. Semula yang mendaftar sebanyak 44 orang, tetapi yang lolos ujian hanya 20 orang.

"Sebenarnya kami menargetkan dua kelas atau 40 orang, namun yang terjaring baru 20 orang sehingga kami membuka kembali pendaftaran gelombang II hingga 17 Januari mendatang dan kami juga tidak ingin terlalu banyak mahasiswa, cukup 40 saja tetapi yang benar-benar berkualitas," katanya.(mkf)