Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) Chozin Humaidy mengatakan, saat ini terjadi pergeseran paradigma politik dari politik pengabdilan dan perjuangan menjadi politik transaksional.
Chozin Humaidy mengatakan hal itu ketika membuka Musyawarah Wilayah VI Partai Persatuan Pembangunan Provinsi Jawa Barat, di Cirebon, Selasa (22/2). Menurut Chozin, reformasi politik sejatinya adalah untuk memperkuat demokrasi dan sistem pemerintahan presidensial yang semakin dewasa.
/>
"Namun dalam perjalanannya, politik telah dimaknai sebagai liberalisasi politik sehingga melahirkan fragmentasi politik yang merupakan anak kandung dari sekularisasi politik. Sehingga ideologi politik tidak lagi menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan-pilihan politik, terangnya.
Karena itu, Chozin mengingatkan, pada pelaksanaan Musyawarah Wilayah PPP Provinsi Jawa Barat ini untuk mengedepankan politik pegadian dengan melaksanaan pemilihan secara adil dan demokratis. Chozin juga meminta kepada semua pihan yang terlibat pada plaksanaan musyawarah wilayah itu untuk menjunjung tinggi sportivitas dan kebersamaan.
"Padahal politik tanpa ideologi akan menjadi liar, kehilangan substansi dan nilai luhur politik itu sendiri, bahkan bisa melahirkan politik oportunistik," katanya. Menurut Chozin, jika hal ini sampai terjadi maka cepat atau lambat akan menghancurkan moral dan karakter masyarakat.
Pada kesempatan itu hadir, Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (MPP PPP), Zarkasih Nur, Ketua DPP PPP Emron Pangkapi dan Ermalena, serta sejumlah anggota DPR RI dari Fraksi PPP yakni Ahmad Yani, Reni Marlinawati, Kurdi Mukri, dan Jajat Muslim. (ful)
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
2
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
3
Upah Guru Ngaji menurut Tafsir Ayat, Hadits, dan Pandangan Ulama
4
Khutbah Jumat: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu
5
Pakar Linguistik: One Piece Dianggap Representasi Keberanian, Kebebasan, dan Kebersamaan
6
IPK Tinggi, Mutu Runtuh: Darurat Inflasi Nilai Akademik
Terkini
Lihat Semua