Presiden Ajak Masyarakat Kembali ke Jati Diri Bangsa
NU Online · Selasa, 7 Februari 2012 | 15:12 WIB
Jakarta, NU Online
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak masyarakat untuk kembali menunjukkan jati diri dan akhlak bangsa yang mulia, meredam ego, dan menjauhkan iri, dengki, dan fitnah. Sebaliknya, Presiden mengajak agar semua bergandengan tangan dan meningkatkan toleransi.<>
Presiden SBY menyampaikan hal ini dalam sambutannya pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1433 H di Istana Negara, Senin (6/2) malam.
"Marilah kita songsong hadirnya kembali peradaban Islam yang luhur dan agung, peradaban yang dilandasi oleh nilai-nilai Alquran dan sunnah Rasulullah SAW. Peradaban Islam yang diperkaya oleh pemikiran para ulama besar dari zaman ke zaman. Peradaban yang benar-benar merupakan manifestasi dari konsep Islam sebagai rahmatan lil alamin," Presiden menyerukan dari atas podium.
Sejalan dengan prinsip itu, Presiden mengajak kaum muslimin dan muslimat di seluruh tanah air untuk mengembangkan cara-cara yang arif dalam menjembatani perbedaan. "Jangan bertindak sewenang-wenang dan mau menangnya sendiri, kita harus hormati hak-hak setiap warga negara, meskipun berbeda keyakinan, agama, ras, ataupun suku," Presiden menegaskan.
Presiden SBY juga menyayangkan banyaknya salah pengertian mengenai Islam dan ajarannya yang datang bukan hanya dari kalangan nonmuslim tetapi juga oleh sebagian kecil umat Islam sendiri. "Kesalahan dan penyimpangan yang dilakukan oleh sebagian umat Islam itulah yang kemudian digeneralisasi dan bahkan disimpulkan sebagai ajaran Islam yang sesungguhnya. Padahal jelas bukan seperti itu ajaran Islam," ujar Presiden SBY.
Oleh karena itu Presiden SBY mengajak segenap umat Islam di seluruh tanah air untuk membebaskan Indonesia dari perilaku dan tindakan yang menyimpang dari ajaran Islam, dan yang menyimpang dari yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
"Jauhkanlah sikap tidak toleran, tindakan kekerasan apalagi terorisme, dan berbagai perilaku yang menyimpang dan penuh kemaksiatan, agar kita bisa memutus rantai kesalahan pengertian pihak manapun terhadap keagungan nilai dan ajaran Islam yang sejati," SBY menandaskan.
Redaktur : Syaifullah Amin
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
5
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua