Emir atau Presiden Kuwait, Syeikh Sabah Al-Ahmad Al-Sabah mengeluarkan dekrit pembubaran parlemen. Selain itu Syeikh Sabah juga meminta agar dilakukan pemilu ulang.
Demikiran dilaporkan Kantor Berita KUNA, di Kuwait, Rabu (17/3). Pembubaran parlemen tersebut merupakan yang kedua dalam setahun ini. Pembubaran itu dilakukan setelah pemerintah dan legislatif terlibat pertikaian sengit.<>
Terkait pemilu, Syeikh Sahab yang juga pengusaha di negara teluk yang kaya minyak itu, meminta agar pemilu dilakukan dalam 2 bulan ini untuk memilih 50 anggota DPR baru. Jika pemilu itu jadi dilakukan, akan menjadi yang kedua sejak Mei tahun lalu dan yang ketiga sejak Juni 2006.
Sebelumnya sumber di AFP mengatakan, kabinet Kuwait telah menyetujui dekrit pembubaran parlemen dan dilakukannya pemilu baru. "Kabinet yang mengakhiri tugas mengadakan pertemuan darurat hari ini dan menyetujui sebuah dekrit mengenai pembubaran parlemen dan penyelenggaraan pemilihan umum baru dalam waktu dua bulan," kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Sumber tersebut memprediksi pemilu akan dilakukan pada pertengahan Mei. Kabinet mengundurkan diri karena perselisihan dengan parlemen setelah sejumlah wakil rakyat mendesak pemeriksaan terhadap Perdana Menteri Syeikh Nasser Mohammad Al-Ahmad Al-Sabah atas tuduhan melakukan kesalahan manajemen, pelanggaran konstitusi dan penyelewengan dana negara. (inl)
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
5
Jejak Mbah Ahmad Mutamakkin, Peletak Dasar Keilmuan, Pesantren, dan Pemberdayaan Masyarakat di Kajen
6
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
Terkini
Lihat Semua