Jakarta, NU Online
NU dilahirkan oleh para ulama yang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang keilmuan agama. Seiring dengan perkembangan zaman, model dakwah juga terus berkembang, apalagi dengan tuntutan dakwah bil hal, ibadah sosial atau sebutan lain yang menunjukkan karya nyata kepada ummat.
Disinilah pentingnya para kader NU mengembangkan keragaman keahlian untuk memenuhi tuntutan keahlian yang diperlukan dalam memperluas jangkuan dakwah ini. Situasi ini menginspirasi lahirnya Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) sebagai tempat bernaung para intelektual NU dalam berbagai bidang.<>
Meskipun sudah dideklarasikan sejak 1999, keberadaannya memang belum maksimal. Peran nyata yang disandangnya dengan sebutan “sarjana” belum sesuai dengan yang diharapkan. Pada bulan Februari 2012 inilah ISNU menggelar gawe besarnya berupa kongres I untuk merumuskan kembali gerak langkahnya.
Sebagaimana tradisi sebelumnya, sejumlah kontributor NU Online yang ikut dalam kongres ini menjadikannya sebagai ajang silaturrahmi dan konsolidasi. Sekedar kongkow-kongkow tetapi dibarengi dengan diskusi dan upaya serius untuk memajukan web kebanggaan umat ini.
Awal Maret, seluruh PCNU di Jawa Timur telah mendapatkan bantuan website, tinggal bagaimana menjaga dan menghidupkannya. Perjuangan ini tentu jauh lebih berat karena butuh komitmen kuat dalam pengelolaannya. Dalam hal ini website PCNU Lumajang telah menunjukkan kinerjanya yang cukup baik, beberapa PCNU lain juga menunjukkan potensi, tetapi ada yang memang belum “disentuh” sama sekali sehingga perlu dikawal untuk bisa melangkah. Kami berharap jejaring ini bisa memperkuat penyebaran ajaran ahlusunnah wal jamaah an nahdliyyah di dunia maya.
Untuk bulan Februari, predikat Kontributor Terbaik kami berikan pada Qomarul Adib, kontributor Kudus, atas laporan-laporannya dari arena kongres ISNU. Ia juga telah memiliki beberapa “anak didik”, para kontributor baru dari Kudus yang dilatihnya dengan tekun agar bisa melakukan reportase dengan baik. Proses pengkaderan kontributor, selain memperluas jejaring dan kualitas berita, juga memastikan kesinambungan regenerasi para jurnalis NU, karena tak ada yang tahu pasti sampai kapan kita bisa menulis.
Berikut catatan produktifitas 10 kontributor teraktif pada bulan Februari
Qomarul Adib 21
Hairul Anam 21
Wasdiun 16
Sholihin hasan 16
Kamil Akhyari 14
Syaiful Mustaqim 13
Abdul Muiz (tegal) 12
Ichwan 10
Abdul Muis (Pekalongan) 6
Shiddiq Sugiarto 6
Penulis: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menjadikan Diri Pribadi Taat melalui Khutbah dan Shalat Jumat
2
Khutbah Jumat: Anjuran Berbakti kepada Orang Tua dalam Islam
3
Khutbah Jumat: Inspirasi Al-Fatihah untuk Bekal Berhaji ke Baitullah
4
Harlah Ke-74: Ini Asas, Tujuan, dan Lirik Mars Fatayat NU
5
Kajian Hadits: Kawin Kontrak di Zaman Rasulullah
6
Harlah Ke-90 GP Ansor, Simak Lirik Mars yang Ditulis Mahbub Djunaidi
Terkini
Lihat Semua