Rahma Sarita: Tamu PBNU dari Sandal Jepit sampai Ahmadinejad
NU Online · Kamis, 5 Agustus 2010 | 08:31 WIB
Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merupakan pusat kepengurusan data dan layanan dengan berbagai macam tingkat urusan. Mulai dari urusan tingkat internasional, nasional, intern PBNU hingga masyarakat Nahdliyin di akar rumput.
"Dengan demikian, Kantor PBNU memiliki tamu yang beragam. Mulai dari masyarakat yang datang bersandal jepit, hingga Presiden Iran Ahmadinejad yang mengharuskan adanya jaminan keamanan tingkat tinggi," kata Presenter kenamaan pada sebuah stasiun televisi swasta, Rahma Sarita di Bogor.
/>
Pernyataan Rahma Sarita ini diungkapkan ketika menyampaikan materi di hadapan puluhan peserta dalam acara Upgrading bertajuk Menuju Pengelolaan dan Pelayanan Prima di Wisma DPR RI Cikopo Puncak Bogor, beberapa waktu lalu. Menurut Rahma, kemajemukan para tamu yang bersilaturrahim ini, mengharuskan para staff dan karyawan Kantor PBNU dibekali dengan berbagai ketrampilan untuk melayani tamu.
"Karena tentu saja berbeda, antara cara melayani rombongan ziarah dari daerah dengan menyambut kedatangan tamu berkelas internasional seperti Ahmadinejad," tutur Rahma.
Lebih lanjut Rahma menjelaskan, untuk menyambut tamu sekelas Ahmadinejad misalnya, dibutuhkan pula untuk mengkondisikan para wartawan agar tidak mengganggu kelangsungan agenda inti kunjungan atau pertemuan dengan para pimpinan PBNU.
"tentu saja hal ini tidak terjadi jika yang berkunjung adalah rombongan ziarah yang bersilaturrahim ke Gedung PBNU," terang Rahma.
Senada dengan hal ini, Nurdin salah seorang staff umum di Gedung PBNU yang turut menjadi peserta Upgrading menceritakan betapa ribet dan sibuknya seluruh karyawan PBNU ketika Ahmadinejad sedang berkunjung.
"Para wartawan saling berebut untuk dapat bertanya langsung dengan Ahmadinejad, sementara pihak keamanan tentu saja melarang mereka mendekat selama Ahmadinejad masih berjalan di koridor," cerita Nurdin.
Lebih lanjut Nurdin menceritakan, untungnya saat itu para pengawal Ahmadinejad dapat berkoordinasi dengan para staff di Gedung PBNU, sehingga agenda kedatangan Ahmadinejad tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. (min)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua