Ramadhan Mempererat Ukhwah Islamiyah
NU Online · Senin, 31 Agustus 2009 | 02:16 WIB
Sebagai bulan suci, Ramadhan memiliki banyak sekali manfaat bagi kesinambungan dakwah islamiyah. Salah satu sisi dari keberkahan (rahmat) di bulan Ramadhan adalah semakin kuatnya ikatan persaudaraan di antara sesama Muslim (ukhwah islamiyah).Â
Demikian dinyatakan ustadz Masrukhin dalam dalam ceramahnya di depan ratusan jamaah buka puasa bersama Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama di Musolla Utama Gedung PBNU Jl. kramat Raya, Jakarta, Ahad (30/8).<>
Menurut Masrukhin, siapa pun orangnya, asalkan dia bersyahadat dengan cara yang sama, tentu dia menjadi Muslim dan secara otomatis menjadi saudara bagi Muslim yang lainnya. Sehingga syahadat yang sama, mestinya menjadikan mereka memiliki rasa saling menyayangi dan menjauhi permusuhan atau saling menghujat.
"Rahmat bulan Ramadhan ini dapat kita saksikan secara langsung. Misalnya banyak sekali para tokoh di Indonesia ini yang biasanya terlibat dalam aksi saling cekcok dan saling serang, tidak lagi saling menghujat di bulan ini," terang Masruhin di hadapan ratusan jamaah.
Lebih lanjut Masrukhin menjelaskan, sebagai sesama Muslim, hendaknya umat Islam tidak lagi membeda-bedakan asal usul seseorang dari sisi kesukuan maupun kekayaan. Tidak peduli seseorang berasal dari mana, asalkan dia Muslim dan berperilaku baik, maka Muslim yang lain pun wajib memperlakukannya dengan baik.
"Jika bertetangga dengan orang-orang yang berbeda suku misalnya, maka sebagai sesama Muslim, tentu kita harus menghargainya sebagai orang Islam dan memperlakukannya dengan baik. Menjaganya dari kerusakan dan kerugian. Terutama di bulan Ramadhan, kebaikan harus disebarkan kepada sesama MUslim tanpa memandang asal-usul dan kekayaannya," tandas Masrukhin. (min)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
3
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
4
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
5
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua