Warta

Ratusan Santri Tiga Pesantren Panik karena Terserang Flu

NU Online  ·  Kamis, 30 Juli 2009 | 10:08 WIB

Malang NU Online
Merebaknya pemberitaan mengenai meluasnya korban virus flu babi yang mewabah di lingkungan pondok pesantren menyebabkan banyak pihak pesantren panik ketika para santrinya banyak yang terserang flu. Kepanikan tersebut tampak di Pondok Pesantran Babussalam, Pagelaran, Malang, ketika 270 santri dan santriwati Pesantran itu terserang flu secara bersamaan.

Kepanikan juga terjadi di Pondok Pesantren Nurul Huda dan Al-Islahiyah, Singosari Malang. Dalam empat hari ini, 110 santri dua pondok pesantren tersebut menderita demam tinggi hingga 39 derajat Celsius yang disertai batuk-batuk. Para santri akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit terdekat, yakni RSI Aisyiyah Malang.<>

Mereka terserang influenza sejak Minggu (26/7). "Tiba-tiba banyak santri yang batuk, pilek, tenggorokannya sakit, dan demam," ujar H Darwis, salah seorang pengasuh pondok pesantren.

Menurut Darwis, flu yang di­alami para santrinya itu berawal sejak hujan Sabtu lalu (25/7). Keesokan harinya, satu per satu santri jatuh sakit. Karena yang sakit semakin banyak, Senin lalu (27/7) pondok mengundang petugas kesehatan Rumah Sakit Islam (RSI) Gondanglegi.

Sementara, tim dinkes yang di­pimpin Kepala Puskesmas Pagelaran dr Rosihan Anwar memberikan pemeriksaan normatif. Santri yang sakit diberi obat flu biasa. Komposisinya adalah antibiotik, parasetamol untuk menurunkan demam, antasida doen guna menghi­langkan mual, dan glyceril guaiacolate untuk meredakan batuk. Setidaknya, 30 santri dan 50 santriwati menjalani pemeriksaan dinkes. Demikian seperti dilansir Radar Malang, kamis (30/7).

Ketua Pengurus Ponpes Al-Qur'an Nurul Huda Slamet Harianto mengatakan, santrinya dirujuk ke RS Sabtu lalu (25/7). Awalnya, jumlah santri yang demam masih sedikit, kurang dari 10 orang. Lambat laun, jumlahnya bertambah hingga 70 orang di antara seribu santri yang mondok di sana.

"Karena kabar wabah flu babi telah meluas, kami khawatir dan membawa mereka ke RS untuk menjalani pemeriksaan,'' kata Slamet kemarin. (min)