Sumenep, NU Online
Di tengah maraknya organisasi transnasional di Indonesia yang mulai menyentuh warga pesantren menjadi perhatian Nahdlatul Ulama. Menguatkan nilai-nilai Ahlussunnah Waljamaah dan tradisi pesantren, Ahad (5/2), Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Sumenep menggelar Halaqah Pesantren dan Aswaja di Pesantren Mathaliul Anwar, Pangarangan Sumenep.<>
Halaqah yang menghadirkan KH Muhyiddin Abdushshamad dan Gus Muhammad Idrus Ramli dari PCNU Jember sebagai pembicara, mengangkat tema "Optimalisasi Peran Pesantren dalam Penguatan Nilai dan Tradisi Pesantren".
Halaqah yang menghadirkan pengasuh dan perwakilan santri dari 100 pesantren se Kabupaten Sumenep diharapkan, dapat menginternalisasi Aswaja di tengah terpaan organisasi transnasional.
"Dalam mentradisikan Aswaja di tengah terpaan (organisasi) transnasional, kami perlu untuk melakukan kajian bersama," papar Abdul Wasid, M.Pd., dalam sambutannya.
Kegiatan pertama RMI tersebut disambut baik Ketua PCNU Sumenep. H. Pandji Taufiq bercerita, ia pernah menemui salah satu lembaga pendidikan di salah satu MWC NU tidak mengenal gambar tokoh NU yang menjadi garda terdepan perjuangan Aswaja di Indonesia.
"Padahal pesantren tempat bersemainya faham dan tradisi Aswaja," tegasnya.
Mantan Ketua Yayasan Annuqayah tersebut berharap, RMI dapat mengepalkan sayapnya. "Kondisi Aswaja sangat kosong pada warga nahdliyin ke bawah 30 tahun," jelasnya. "Ini perlu formulasi pengenalan Aswaja," lanjutnya.
Redaktur : Syaifullah Amin
Kontributor : M Kamil Akhyari
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua