Bagi warga NU politik bukanlah satu-satunya tiket masuk surga. bahkan bisa saja sebaliknya. Dalam sejarah Islam, panggung politik telah memaparkan berbagai fenomena politik yang dapat dijadikan pelajaran bagi umat Islam saat ini. Karenanya, warga Nahdliyyin tidak perlu bingung dengan fenomena politik sekarang.
Demikian dinyatakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Agil Sirajd dalam ceramahnya di depan ribuan warga Nahdlyyin yang menghadiri Istighosah jelang Ramadhan di Gedung PBNU Jl. Kramat raya 164 Jakarta. Menurut Said Agil, politik dalam Islam tidak bisa dimaknai secara hitam putih begitu saja.<>
"Sejak awal sejarah Islam, politik adalah wajah lain dari kesalehan yang ditampakkan oleh para pemimpin Islam. Jika banyak orang menganggap politik sebagai satu-satunya jalan untuk menunjukkan kualitas ketokohan seseorang, maka itu tidak benar," terang Kiai Said, panggailan akrab Said Agil Siradj.
Lebih lanjut, Kiai Said menjelaskan, tugas utama NU sebagai pengayom umatnya bukanlah berpolitik. Namun demikian, tidak dapat disalahkan sepenuhnya jika ada warga NU yang berjuang melalui politik demi kemaslahatan umat Islam, terutama warga Nahdliyyin.
"Terpenting bagi NU dan para pemimpinnya saat ini adalah menjaga hubungan yang baik di antara para pemimpin umat. jangan hanya karena beda pandangan politik, kemudian memutuskan silaturrahim," tandas Kiai Said. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua