Warta

Said Aqil: Nahdliyin Bebas Pilih Partai Apapun

NU Online  ·  Kamis, 1 Juli 2010 | 03:06 WIB

Banyuwangi, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqiel Siradj kembali menegaskan sikap NU terhadap Politik. Sesuai amanah Muktamar NU di Makassar, NU akan kembali ke pesantren dan tidak lagi mengurus partai politik.

Demikian dinyatakan Said Aqil dalam khaul Almarhum KH. Mukhtar Syafaat di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Rabu (30/6). Menurut Said, dalam berpolitik warga NU bebas memilih partai apa pun.<>

"Warga NU boleh di mana-mana, dan bisa ke mana-mana. Warga NU mau berpolitik boleh saja, tapi jangan bawa-bawa NU," ujar kiai asal Cirebon ini.

Menurut Said, dengan sikap yang diambil ini bukan berarti warga NU tidak boleh berpolitik. Bagi NU, politik itu penting. Tetapi, politik itu bukan yang paling penting.

Said mengingatkan warga NU yang terlibat dalam parpol agar tidak menyeret-nyeret jamiyyah. Sebab, NU terlalu besar untuk mengurusi parpol. "NU jauh lebih besar daripada parpol," sebutnya.

Dalam kepemimpinannya lima tahun ke depan, selain akan membawa NU kembali ke pesantren, dia juga akan membawa NU tetap menjaga dan mengawal empat pilar negara, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika. "Empat pilar itu harus dijaga oleh warga NU," cetusnya.

Menurut Said, implementasi dari menjaga empat pilar itu, semua warga NU harus memerangi semua bentuk korupsi, narkoba, terorisme, dan kejahatan lain. "Orang NU tidak boleh memerangi non-muslim, karena mereka saudara kita juga," serunya. (min)