Meski banyak tokoh-tokoh Nahdliyin yang terlibat dalam politik praktis, namun NU tak terlibat politik praktis. Karenanya NU bukan tempat berkarir politik.
Demikian dinyatakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj seusai pembukaan Muktamat ke-32 NU di Celebes Convention Center (CCC) di Makassar, Selasa (23/3).<>
"NU jangan tergoda politik praktis, bukan untuk meniti karir jabatan politik. Kalau mau berpolitik jadi bupati, gubernur, silakan di luar sana, ada PKB, PPP, Demokrat dan Golkar," kata Said.
Pernyataannya itu juga akan diimplementasikan ketika nanti ia sudah terpilih sebagai Ketua Umum PBNU pada Muktamar yang digelar mulai 23-28 Maret ini. Lain halnya dengan pendahulunya di NU, KH Hasyim Muzadi pernah digandeng PDIP untuk mendampingi Megawati saat pilpres 2004 lalu.
Namun, jika ia terpilih sebagai ketua dengan tegas ia menolak untuk ditarik dalam kancah perpolitikan. "Kalau ada yang lamar, saya tidak akan tergiur dengan tarikan-tarikan syahwat berpolitik praktis, maupun jabatan. Sebab NU karirnya adalah sebagai pemimpin masyarakat dan tokoh masyarakat," cetusnya.
Kendati demikian, ia tak memungkiri kader-kader NU banyak yang berpolitik. Sebab NU sendiri membebaskan kadernya untuk berpolitik praktis, kecuali orang-orang yang duduk di struktural NU. (min)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua