Warta

SBY-Kalla Dipastikan Melaju Ke Putaran II

NU Online  ·  Selasa, 6 Juli 2004 | 18:12 WIB

Jakarta, NU Online
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dipastikan masuk ke putaran kedua Pemilu Presiden 2004 berdasarkan prediksi final Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).

Demikian dikemukakan oleh peneliti senior dari LP3ES, Rustam Ibrahim, kepada wartawan di Pusat Tabulasi Nasional Pemilu 2004 di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (6/7) petang.

<>

Menurut Rustam, pasangan SBY-Jusuf Kalla berhasil mengumpulkan prosentase suara sebanyak 33,2 persen. Sementara prediksi penghitungan suara final kedua, prosentase untuk pasangan Megawati-Hasyim Muzadi sebanyak 26,0 persen.

Bertengger di urutan ketiga, pasangan Wiranto-Gus Solah dengan prosentase 23,3 persen. Pasangan Amien Rais-Siswono mendapat prosentase 14,4 persen. Dan untuk pasangan Hamzah Haz-Agum Gumelar, mendapat prosentase 3,1 persen.

Rustam menambahkan, prediksi final perolehan suara Pemilu Presiden putaran pertama ini dilakukan dengan metode quick count. Dengan menggunakan metode ini, dalam kurun waktu 24 jam setelah pemilu, mampu memproyeksikan margin error penghitungan suara sebanyak satu persen.

Lebih jauh Rustam menjelaskan, quick count berbeda dengan survei karena tidak mendasarkan pada opini siapa pun, melainkan bersandar pada fakta yang diperoleh di lapangan, dalam hal ini di TPS. LP3ES dan NDI yang bekerjasama mengadakan quick count, mengambil sampel dari 2.500 TPS yang dipilih secara acak dengan target sampel sebanyak 60.000 pemilih terdaftar atau 24 sampel di setiap TPS.

Tujuan quick count sendiri, selain untuk memprediksi secara cepat jumlah perolehan suara bagi masing-masing kandidat, juga untuk mencegah kecurangan dalam penghitungan suara, menemukan kecurangan, dan melaporkan kualitas pemilu. Dari pengalaman melakukan quick count pada pemilu legislatif lalu, LP3ES dan NDI yakin, prediksi yang dilakukan mendekati hasil final Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dijelaskan Rustam, pihaknya sebelumnya telah metode yang sama pada Pemilu Legislatif yang lalu dengan tingkat margin error yang sama. Menurut Rustam, pihaknya hingga kini belum dapat memastikan pasangan capres/cawapres mana yang dapat menyaingi SBY-Jusuf Kalla pada putaran kedua. "Karena antara pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi dan Wiranto-Gus Solah masih bersaing ketat," kata Rustam. (Metro TV/cih)