Puluhan ulama dan kiai serta pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu bersliturahim dan mendengar klarifikasi soal kasus Kadana bersama Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Polisi Nasri Wiharto di Aula Mapolres setempat, Ju'mat (16/4).
Para ulama, ingin mendengarkan langsung pemaparan Nasri menyangkut kasus dugaan penipuan yang menggelinding menjadi istilah makelar kasus (markus) yang melibatkan oknum anggota Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Indramayu, Ajun Inspektur Dua Polis (Aipda) berinisial NS.<>
Kepada para ulama, Nasri menyatakan permintaan maaf atas kasus yang sempat menyita perhatian Satgas Pemberantasan Mafia Hukum (PMH) bentukan Presiden SBY itu. Nasri menjamin, proses hukum terhadap Aipda NS akan dilakukan transparan dan sesuai prosedur yang berlaku.
"Para ulama dan kiai bisa mengawal kasus ini. Ingatkan kami, kalau ada yang kurang dari penanganan kasusnya. Dan secara institusi serta pribadi, kami menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas ulah oknum anggota polres, Aipda NS," tegas Nasri seperti dilansir situs Pikiran Rakyat.
Dalam kesempatan itu, hadir Ketua MUI Kab. Indramayu, K Jamali, Ketua Nahdlatul Ulama Kab.Indramayu, Juhad Muhammad, Ketua Forum Imam Masjid Kab.Indramayu, K.H.Syakur Yasin serta sejumlah tokoh ulama dan pondok pesantren di Kabupaten Indramayu.
Pesan lain Nasri kepada ulama, kepolisian meminta dukungan terkait akan diselenggarakannya pemilihan umum kepala daerah agar tercipta situas yang aman dan tentram. (min)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua