Warta

Sosialisasikan ICIS II, PBNU Undang Pemimpin Redaksi Media

Jum, 16 Juni 2006 | 12:41 WIB

Jakarta, NU Online
Banyak cara dilakukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menyosialisasikan International Conference of Islamic Scholars (ICIS) yang akan digelar di Hotel Borobudur Jakarta, 20-22 mendatang. Salah satunya dengan mengundang pimpinan redaksi media massa nasional baik cetak, maupun elektronik. Acara yang dirangkai dengan jamuan makan malam itu dilaksanakan di Rumah Makan Handayani, Matraman, Jakarta Pusat, Kamis (15/6) malam.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, Ketua PBNU yang juga Ketua Panitia Pelaksana ICIS II Rozy Munir, Bina Suhendra, Wakil Sekjen PBNU Iqbal Sullam dan Syaiful Bahri Anshori, serta sejumlah jajaran panitia ICIS II lainnya.

<>

Dari kalangan media, hadir pada malam itu, di antaranya Ikhwanul Kirom (Republika), Meidyatama Suryadiningrat (The Jakarta Post), Bekti Nugroho (RCTI), Imam P (Kompas), Drian Tama (Tri Jaya FM), Auri Jaya (Duta Masyrakat), Asro Kamal Rohan (Kantor Berita Antara), Abdul Mun,in Dz (NU Online), Sururi Faruq (Seputar Indonesia), Eddy L (Sinar Harapan) dan sejumlah media massa nasional lainnya.

Hasyim, dalam kesempatan itu memaparkan dengan jelas semua hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan ICIS II. Menurutnya, ICIS II diselenggarakan dalam rangka menjembatani antara Timur dan Barat, meredakan konflik internal Islam, dan mencari solusi berbagai masalah yang dihadapi dunia saat ini.

Selain menjelaskan soal ICIS II, mantan Ketua PWNU Jawa Timur itu juga menyatakan bahwa, PBNU akan menggelar seminar kebangsaan meneguhkan kembali Negara Kesatuan Indonesia (NKRI) di Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, 24 Juni mendatang. Seminar itu digelar dalam rangka menyongsong Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU di Surabaya, 27-30 Juli mendatang.

Seminar itu akan dihadiri oleh para petinggi PBNU, ulama se-Jawa Timur, Jawa Timur, dan sejumlah tokoh nasioanl, seperti Jendral TNI Purn Ryamizad Ryacudu, tokoh nasionalis, Kwik Kian Gie, mantan Ketua PP Muhamadiyah Syafiā€™i Maā€™arif, dan tokoh media Parni Hadi.

Dalam seminar tersebut akan dibahas masalah kebangsaan yang akhir-akhir ini terjadi, termasuk masalah Undang-Undang Dasar (UUD) 45, Pancasila sebagai ideologi bangsa dan NKRI. Masalah-masalah tersebut menarik dibahas, menyusul maraknya upaya sejumlah kalangan yang ingin menghapus Pancasila sebagai ideologi bangsa.

ā€œNU akan meneguhkan kembali Pancasila sebagai ideologi bangsa, menjaga NKRI dan UUD 45,ā€ jelas Hasyim. (rif)