Warta

Tak Perlu Robohkan Masjid, Hanya Mengubah Shaf

NU Online  ·  Jumat, 18 Juni 2010 | 07:51 WIB

Probolinggo, NU Online
Dampak yang ditimbulkan dari sosialisasi pergeseran arah kiblat di Kabupaten Probolinggo tidak terlalu signifikan karena sosialisasi yang cukup massif dari Badan Hisab Rukyat (BHR) . Adanya pergeseran arah kiblat itu tidak sampai membuat ramai para takmir masjid.

Demikian dinyatakan ketua BHR Kabupaten Probolinggo Mifftahorrahman, Kamis (17/6). Menurutnya, dari hasil hisab timnya, arah kiblat untuk Kabupaten Probolinggo memang ada sedikit pergeseran. Terutama setelah perwakilan BHR melihat langsung kondisi arah matahari dari Kakbah di Mekah pada 16 Mei lalu.<>

"Kami memang telah mengantisipasi agar masalah penentuan kembali arah kiblat itu tidak sampai membuat ramai. Usai mengetahui ada sedikit pergeseran arah kiblat, tim hisab langsung sosialisasikan secara massif ke masjid-masjid," jelas Miftahorrahman.

Dijabarkannya pergeseran itu tidak sampai membuat masjid-masjid harus membongkar kembali arahnya. "Hanya saja cat untuk shafnya sedikit diubah. Beberapa masjid sudah melakukannya. Termasuk masjid Agung Kraksaan," bebernya.

"Intinya di Kabupaten Probolinggo sudah ada kesepakatan bahwa sedikit pergeseran itu dan tidak perlu diperdebatkan. Masjid baru di PLTU Paiton yang baru dibangun juga sudah menyesuaikan dengan arah kiblat yang baru," beber Miftahorrahman. (min)